10 Kiper Legendaris Timnas Indonesia, Pernah Tepis Tendangan Pele!
Mantan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga yang sudah gantung sepatu kembali viral di media sosial.
Lama tak terdengar kabar, Meiga baru-baru ini mengejutkan warganet karena terlihat memasarkan emping jualannya di media sosial.
Usut punya usut, rupanya Meiga gantung sepatu karena mengidap penyakit papiledema.
Papiledema adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan saraf optik di bagian belakang mata.
Penyebab terjadinya karena adanya penumpukan cairan atau gangguan aliran cairan serebrospinal di dalam tengkorak.
Demi menyambung hidup dan memenuhi biaya pengobatan, Meiga berjualan emping di media sosial dan menjajakan medali dan jersey yang dimiliki saat masih aktif berada di bawah mistar.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir sempat memberikan bantuan dan pendampingan untuk pengobatan kiper Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 dan 2013.
Selain mendapat bantuan dari Ketum PSSI, Meiga juga mendapat bantuan modal usaha hingga renovasi rumah melalui program Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang dibentuk PSSI.
1. Maulwi Saelan
Kiper legendaris Indonesia pertama adalah Maulwi Saelan. Selain berprofesi sebagai pesepakbola, ia juga tentara dan memiliki hubungan dengan Presiden Sukarno.
Pria kelahiran Makassar, 8 Agustus 1928 ini bermain untuk Taman Siswa, Makassar dan mewakili Indonesia di kompetisi internasional.
Tapi jasa yang paling dikenang oleh penggemar sepak bola Indonesia, kala ia menjadi kapten tim sepak bola nasional Indonesia dari tahun 1951-1958, kala timnas menikmati kesuksesan internasional.
Maulwi Saelan meninggal dunia pada tanggal 10 Oktober 2016 di Jakarta pada usia 88 tahun.
2. Ronny Pasla
Ronny Pasla adalah satu-satunya kiper terbaik Indonesia yang mampu menepis tendangan penalti dari pesepakbola legendaris Brasil, Pele.
Kala itu Pele bersama Santos tengah melakukan tur Asia pada 1972.
Usai momen bersejarah itu, kemampuan Pasla dalam menjaga gawang timnas tidak diragukan lagi.
Berkat perjuangannya, ia menjadi ikonik kiper-kiper muda pada era itu, karena peran pentingnya dalam menjaga gawang timnas Indonesia pada tahun 1960-1970.
Bersama timnas, kiper legendaris Indonesia ini meraih sejumlah pencapaian besar, termasuk Juara Piala Agakhan di Bangladesh pada tahun 1967, gelar juara dalam Merdeka Games, dan juara dalam Pesta Sukan Singapura 1972.
3. Yudo Hadianto
Selain menjadi legenda di Indonesia, Yudo Hadianto juga pernah diakui sebagai kiper terbaik Asia pada masanya.
Memiliki bakat alami, ia menjadi sosok yang dipercaya untuk mengisi posisi kiper timnas di era 1960-1970.
Setelah pensiun, ia menghabiskan banyak waktu menjadi manajer dan pelatih.
Dari sumber yang beredar, ia pernah menjadi Manajer GOR Simprug (1997-2003) dan manajer timnas futsal Indonesia (2003-2007).
4. Eddy Harto
Eddy Harto adalah salah satu kiper legendaris Indonesia yang memperoleh ketenaran bersama Arseto Solo.
Kala itu Arseto Solo menawarkan Eddy Harto untuk mengikuti latihan tim nasional junior untuk kompetisi internasional di Filipina.
Setelah itu, ia mewakili timnas Indonesia dalam kompetisi SEA Games 1991 di Manila.
Tapi penampilannya yang paling diingat ialah pertandingan semifinal dan final Merdeka Games di Kuala Lumpur.
Kala itu ia berhasil menyelamatkan dua tendangan penalti yang membawa timnas Indonesia meraih gelar juara.
5. Hermansyah
Pria kelahiran 17 Agustus 1963 ini merupakan salah satu kiper terbaik di Indonesia sepanjang sejarah.
Hermansyah yang memiliki sikap tegas dan disiplin menjadi sosok yang sangat dihormati oleh rekan setimnya.
Dilansir dari sumber, kiper legendaris Indonesia ini memiliki kemampuan dalam menggagalkan tendangan penalti.
Kemampuan ini didapatkannya setelah mendapat pelatihan dari pelatih kiper ternama Brasil, Barbatana.
Sepanjang masa karirnya, Hermansyah telah mencatat banyak prestasi di klub maupun timnas, salah satunya adalah gelar juara Liga Dunhill 1995-1996.
6. Kurnia Sandy
Kurnia Sandy adalah kiper yang pernah bermain di sejumlah klub besar Indonesia, seperti Arema Malang, Persebaya Surabaya, dan Persib Bandung.
Selama berkarir, Kurnia telah mencatat banyak prestasi yang sangat mengesankan. Salah satunya adalah membawa Arema Malang meraih gelar juara di Liga Indonesia.
Selain bermain untuk klub, ia juga mencatatkan sejumlah penampilan yang sangat mengesankan saat memakai seragam Merah Putih.
7. Hendro Kartiko
Hendro Kartiko adalah salah satu kiper yang memiliki catatan sejarah bersejarah di dalam dunia sepak bola Indonesia.
Selama berkarir, Hendro tercatat pernah membela beberapa klub besar, seperti Mitra Kukar, Persija Jakarta, Arema Malang, dan PSM Makassar.
Sebagai penjaga gawang, kiper legendaris Indonesia ini sering tampil mencolok di semua klub yang ia bela berkat aksi penyelamatannya.
Tidak hanya jago kandang, ia juga bisa tampil memukau di kompetisi level internasional seperti di Piala Asia 1996.
8. Markus Horison
Markus Horison adalah salah satu kiper timnas terbaik di Indonesia. Ia mencatatkan 37 penampilan bersama timnas dan sering mendapat peran sebagai kiper utama.
Salah satu penampilannya yang memukau, ketika ia berhasil menyulitkan timnas Korea Selatan untuk mencetak gol dalam Piala Asia 2007.
9. Yus Etek
Yus Etek merupakan salah satu penjaga gawang legendaris tanah air yang telah memberi dampak besar pada Kiper Legendaris sepak bola Indonesia.
Ia dikenal memiliki kekuatan dan ketangkasan dalam mengawal gawang serta kemampuannya dalam menepis tendangan penalti.
Berkat itu, Yus Etek memperoleh pengakuan luas pada era 1960-an.
Dengan postur tubuhnya yang tinggi dan kokoh, kiper legendaris Indonesia ini mendapat julukan sebagai Lev Yashin versi Indonesia, dimana posturnya tersebut memberinya keunggulan dalam melakukan penyelamatan-penyelamatan spektakuler.
Sebagai andalan Timnas Indonesia, Yus Etek memainkan peran krusial dalam membawa tim meraih tiga kemenangan berturut-turut di Merdeka Games di Malaysia pada tahun 1960, 1961, dan 1962.
10. Ponirin Mekka
Ponirin adalah salah satu kiper legendaris Indonesia dari PSMS Medan, yang kegemilangannya dalam Kiper Legendaris menjaga gawang telah membuatnya sangat disayangi oleh penggemar.
Selama berkarir, ia telah bermain di sejumlah klub besar seperti PSDS Deli Serdang, PS Kinantan, Medan Putra, dan tentunya PSMS Medan.
Masa keemasannya banyak dihabiskan bersama PSMS Medan, dimana ia berhasil mempersembahkan dua gelar Liga Perserikatan pada tahun 1983 dan 1985, serta meraih Piala Kemerdekaan Internasional pada tahun 1987.