6 Mata Uang Tertua di Indonesia, Ada yang Digunakan pada Zaman Masehi
Mata uang tertua pada abad ke 15-16 Masehi
BERITAMILENIAL-Kamu tahu mata uang Dirham? Mata uang Unit Emirat Arab (UEA) ini pernah digunakan di Indonesia, loh. Uang Dirham pernah digunakan pada masa Kerajaan Samudera Pasai dan saat ini termasuk ke dalam mata uang tertua di Indonesia.
Sebelum menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, Indonesia ternyata memiliki beragam mata uang yang kini banyak diburu oleh kolektor. Mata uang apa saja itu? Simak informasinya hingga akhir untuk mengetahui jawabannya, ya.
1. Uang Picis
Mata uang tertua di Indonesia yang pertama ini pernah digunakan pada abad 15-16 Masehi sebagai mata uang Kerajaan Cirebon. Berlokasi di pantai utara pulau Jawa yang menjadi perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat, menjadikan Kerajaan Cirebon sebagai tempat pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antarpulau.
Mata uang berbentuk bulat seperti uang timah yang sangat tipis dan mudah pecah dengan lubang segiempat di tengahnya. Dibuat sekitar abad ke-17 dengan tulisan huruf latin ‘CHERIBON’, mata uang ini pada saat itu diedarkan oleh seorang Sultan.
2. Mata uang Syailendra
Selain uang Picis, mata uang tertua di Indonesia berikutnya yang pernah digunakan pada masa kerajaan adalah uang Syailendra. Uang ini pertama kali dicetak pada masa kerajaan Mataram yang berlaku pada masa 850-an.
Memiliki bentuk koin yang terbuat dari perak atau emas, serta di bagian depan koin Syailendra terdapat tulisan huruf Devanagari yang digunakan untuk menulis bahasa Sansekerta. Sama seperti rupiah, mata uang Syailendra juga terdiri dari beberapa nominal yang berbeda, misalnya ‘Atak’ sama dengan dua kupang, ‘Masa’ senilai dengan empat kupang, serta uang kupang.
3. Mata uang Dirham
Seperti yang telah disebutkan di awal, Indonesia pernah menggunakan mata uang Dirham pada masa Kerajaan Samudera Pasai pada 1297-1326 yang saat itu menguasai Nusantara. Uang Dirham kala itu terbuat dari bahan emas dan memiliki tulisan nama Sultan dengan gelar Malik as-Zahir atau Malik at-Tahir.
Mata uang tertua di Indonesia ini berukuran sama seperti uang Kupang. Namun, pada waktu itu uang Dirham lebih dikenal dengan sebutan uang ‘Mas’.
4. Mata uang Krishnala
Khrishnala adalah mata uang tertua di Indonesia yang digunakan pada 1042-1130 di masa Kerajaan Jenggala, Jawa Timur. Terbuat dari bahan emas dan perak, setiap bahan dari mata uang ini memiliki bentuk berbeda.
Untuk koin dari bahan perak, uang Krishnala memiliki bentuk lebih cembung dan bulat. Sementara bahan emas berbentuk lebih datar. Sayangnya, seiring masuknya uang Kepeng dari China, mata uang Krishnala mulai berganti.
5. Mata uang Ma
Selain uang Syailendra, mata uang tertua di Indonesia yang digunakan pada masa Kerajaan Mataram adalah uang Ma. Bedanya, mata uang ini baru ditemukan saat Kerajaan Majapahit berkuasa sekitar 1200-an.
Uniknya, mata uang Ma terdiri dari bentuk yang bervariasi mulai dari persegi, bulat, segitiga, setengah dan seperempat lingkaran, hingga ada yang berbentuk potongan logam saja. Mata uang ini digunakan bersamaan dengan mata uang tahil serta beberapa uang perak dan emas lainnya.
6. Mata uang Gobog Wayang
Terakhir, mata uang tertua di Indonesia yang digunakan pada masa kerajaan Majapahit pada 1300-an adalah mata uang Gobog Wayang. Uang ini merupakan buatan asli Indonesia, loh.
Adapun bentuk uang Gobong Wayang serupa dengan koin asal China, yaitu berbentuk bulat dan berlubang di tengahnya. Namun, fungsi uang ini tidak digunakan sebagai alat pembayaran, tetapi hanya untuk persembahan di kuil saja.
Itu dia beberapa mata uang tertua yang ada di Indonesia, mulai dari uang Picis, Syailendra, hingga Gobog Wayang. Dari ulasan di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata bentuk uang zaman dahulu di Indonesia masih berupa koin atau kepingan yang terbuat dari emas, logam, hingga perak. Menarik, ya?
BACA JUGA : 5 Cara Atur Kebutuhan Rumah Tangga dengan Satu Gaji, Cek Guys!
BACA JUGA : 7 Mobil Bugatti Paling mahal di Semesta, Persiapan Rogoh Dompet Beberapa ratus Miliar Rupiah
BACA JUGA : 6 Manfaat Gak Buka Media Sosial Sehari Saja, Berani Coba?!