6 Tantangan Mengejar Mimpi Bersama Pasangan, Insecure kalau Tersalip
Semangat di awal bisa menjadi konflik di akhir
BERITAMILENIAL– Kamu bisa mengejar mimpi seorang diri. Namun, adanya teman untuk berjuang tentu memberikan semangat lebih. Apalagi statusnya bukan kawan biasa melainkan pasanganmu. Kalian saling mendukung untuk meraih mimpi bersama atau mimpi masing-masing.
Daripada keadaannya dibalik, dirimu berpasangan dengan seseorang yang tidak menganggap penting mimpi dalam hidup. Atau, ia hanya mementingkan mimpinya sendiri dan justru membunuh impianmu. Akan tetapi, setiap situasi pasti ada tantangannya.
Mengejar mimpi bareng pasangan tidak berarti akan selalu berjalan mulus. Bukan cuma jalan meraih mimpi yang berliku, melainkan di antara kalian pun terkadang muncul persoalan. Kalian mesti siap menjawab enam tantangan di bawah ini agar mimpi tercapai dan hubungan sebagai pasangan gak goyah.
1. Mimpi kalian benar-benar sama atau tidak?
Berdua mengejar mimpi yang sama tentu bikin semangat berlipat. Kalian dapat saling menyempurnakan usaha sehingga memperbesar kemungkinan impian tersebut teraih. Namun, benarkah mimpi kalian sama persis? Jangan-jangan hanya mirip, tapi sesungguhnya ada perbedaan-perbedaannya.
Sekecil apa pun perbedaan itu, kalau berkaitan dengan mimpi hendaknya jangan dianggap tidak ada. Sebab akan menimbulkan rasa tidak puas bagi orang yang keinginannya kurang terwakili. Misalnya, kalian sama-sama bermimpi membuat usaha sendiri. Namun, jenis usaha yang diinginkan berbeda.
Jika akhirnya kamu harus mengikuti jenis usaha yang diinginkan pasangan atau sebaliknya, dirimu gak akan bisa sepenuhnya menikmati perjuangannya. Bila mimpi kalian tidak persis sama sebaiknya kejarlah dua mimpi. Jangan ada yang merasa harus mengalah. Siapa tahu kedua impian tersebut sama-sama terwujud dan kalian makin puas.
2. Biayanya terutama setelah kalian berumah tangga
Untuk mewujudkan impian, kerja keras saja kadang gak cukup. Tak sedikit mimpi yang juga memerlukan biaya besar. Misalnya, melanjutkan studi ke ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Apabila kalian memperoleh beasiswa tentu amat meringankan secara finansial.
Jika tidak, kalian harus sungguh-sungguh menghitung dan menyiapkan dananya. Apalagi dengan adanya anak-anak yang memerlukan biaya tak sedikit. Orangtua kalian belum tentu masih mau memberikan dukungan finansial buat impian tersebut.
Kalian dipandang sudah sepenuhnya menjadi pribadi dewasa yang harus bisa mencukupi semua kebutuhan diri dan keluarga. Tanpa adanya beasiswa, pembiayaan dari tempat kerja, atau sokongan keluarga besar lebih bijaksana kalian gantian dalam kuliah lagi. Pengeluaran menjadi tak terlalu besar di satu waktu.
3. Mengatasi rasa insecure jika pasangan duluan berhasil
Masih dengan contoh kalian sama-sama melanjutkan studi. Seandainya kalian gak lulus bareng, bisa tidak orang yang belum lulus tetap bersikap positif atas keberhasilan pasangannya? Juga tak lantas ia kehilangan semangat dalam melanjutkan studinya.
Jangan sampai tanpa sadar kalian punya pemikiran harus mengawali dan mencapai mimpi bersama-sama. Bila rencana itu terwujud memang akan menyenangkan sekali. Rasa bahagianya lebih besar. Tetapi selama impian memerlukan usaha sendiri-sendiri, waktu pencapaiannya biasanya gak sama.
Apalagi bila impiannya berbeda, seperti kamu melanjutkan studi sedangkan pasangan membangun bisnis. Tidak ada yang tahu siapa yang bakal duluan berhasil. Bisa dirimu lulus duluan atau usaha pasangan yang berkembang pesat. Mimpi siapa pun yang pertama terlaksana mesti diapresiasi oleh pasangannya. Jangan sampai mengurangi kebahagiaan pribadi.
4. Tujuan selanjutnya setelah mimpi tercapai
Ketika mimpi baru dicanangkan, kalian semangat sekali. Hari-hari dijalani dengan mengerahkan segenap upaya untuk tercapainya mimpi tersebut. Hidup terasa lebih bermakna dengan adanya sesuatu yang diperjuangkan bersama-sama. Motivasi yang kuat bertahan sampai kalian berhasil meraih mimpi itu.
Akan tetapi, rasa senang ketika merayakan keberhasilan barangkali tidak bertahan lama. Kalian segera memasuki babak baru yang justru berkebalikan dari fase perjuangan sebelumnya. Kalian mulai bingung mau melakukan apa lagi. Makin lama kebingungan ini dirasakan, makin habis arti mimpi kalian yang tempo hari dicapai dengan susah payah.
Maka sekali bermimpi, sebaiknya kalian terus memikirkan rencana-rencana baru. Bahkan sejak satu impian sudah hampir terwujud. Tentu setelah kerja keras yang panjang kalian tidak perlu terlalu tergesa-gesa untuk kembali berlari mewujudkan rencana baru itu. Namun, paling gak kalian sudah tahu habis ini mau melakukan apa agar hidup tak terasa kosong.
5. Menghadapi cap pasangan ambisius
Perkataan orang memang gak perlu selalu didengarkan. Namun, apa-apa yang telanjur terdengar sering kali sulit dilupakan begitu saja. Apalagi terkait komentar yang cenderung negatif seperti sebutan ambisius. Orang-orang di sekitar kalian punya pandangan yang buruk tentang ambisi.
Khususnya pada pasangan suami istri yang sudah memiliki anak. Ambisi kalian untuk meraih impian dinilai dapat berakibat negatif terhadap keharmonisan rumah tangga. Juga mengganggu kesejahteraan anak sebab seakan-akan kalian cuma mementingkan diri sendiri. Kamu dan pasangan kudu menyiapkan mental menghadapi komentar seperti ini.
Ketahui kapan kalian sebaiknya menjawab atau mengabaikannya. Kalian perlu kekuatan mental yang lebih tinggi apabila kritik datang dari orang terdekat seperti keluarga besar. Pastikan kalian tetap kuat memegang impian. Bila tidak, cap ambisius bikin kalian merasa bersalah sebagai orangtua dan urung mengejar mimpi yang kelak akan menjadi inspirasi besar buat anak.
6. Kualitas kebersamaan bisa menurun
Hal ini terjadi karena kapan pun dan di mana pun kalian selalu membicarakan impian tersebut. Seakan-akan tidak ada hal lain yang sama pentingnya dengan mimpi itu. Pillow talk kalian tidak berisi obrolan tentang perasaan melainkan target-target. Saat kencan di luar pun ujung-ujungnya persoalan mimpi yang dibahas.
Topik mimpi memang sangat menarik untuk kalian. Namun, jangan lupa bahwa hubungan kalian perlu dibumbui dengan keromantisan, canda, serta kekayaan dalam percakapan. Kalau mengejar mimpi terus yang dibahas, banyak sisi diri yang gak bisa dikenali oleh pasangan.
Ini bikin kalian terlihat selalu bersama, tapi sering kaget dengan reaksi satu sama lain ketika ada masalah. Situasi hubungan kalian juga cenderung menegangkan sebab harus berpikir dengan serius sepanjang waktu. Walaupun kalian lagi semangat-semangatnya mengejar mimpi, rawat kualitas kebersamaan kalian biar hubungan gak tiba-tiba terasa rapuh.
Saat kalian punya mimpi yang sama maupun berbeda imbangi dengan sikap saling mendukung yang tulus. Jangan sampai kalian mengejarnya bareng, tetapi merayakannya sendiri-sendiri karena ketika itu sudah berpisah. Semoga hubungan kalian langgeng sekaligus mimpi teraih.
BACA JUGA : 5 Alasan Kamu Harus Bekerja Keras Ketika Ingin Meraih Sesuatu
BACA JUGA : 5 Hal yang Perlu Dievaluasi dalam Hubungan saat Cinta Mulai Memudar
BACA JUGA : 5 Plus Minus Tinggal dengan Mertua setelah Menikah, Penuh Drama?