beritamillenial – LONDON – Pemilu Inggris 2025 berakhir dengan kemenangan telak bagi Partai Buruh, yang berhasil merebut mayoritas absolut di parlemen. Berdasarkan hasil resmi yang diumumkan oleh Komisi Pemilu Inggris, partai yang dipimpin oleh Keir Starmer meraih lebih dari 410 kursi dari total 650 kursi di House of Commons. Ini merupakan kemenangan terbesar yang pernah diraih Partai Buruh sejak era Tony Blair pada 1997, dan menjadi pukulan telak bagi Partai Konservatif yang hanya mampu meraih sekitar 130 kursi hasil terendah dalam lebih dari satu abad terakhir.
Partai Buruh Raih Kemenangan Besar di Pemilu Inggris 2025
Kemenangan besar ini mencerminkan perubahan besar dalam iklim politik Inggris. Selama kampanye, Partai Buruh berhasil menarik simpati pemilih dengan menawarkan alternatif yang jelas terhadap kebijakan Konservatif, yang dianggap gagal mengatasi berbagai krisis nasional. Inflasi yang melonjak tinggi, meningkatnya jumlah imigran ilegal, kelumpuhan sistem layanan kesehatan (NHS), hingga minimnya bantuan sosial menjadi isu-isu utama yang membuat publik kehilangan kepercayaan pada pemerintahan sebelumnya.
Partai Buruh juga dinilai lebih berhasil dalam menyampaikan pesan politik yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat sehari-hari, seperti janji meningkatkan anggaran layanan publik, memperbaiki pendidikan, dan melawan ketimpangan ekonomi. Hasil pemilu Inggris 2025 ini menunjukkan bahwa rakyat menginginkan arah baru dan kepemimpinan yang lebih kuat dan pro-rakyat.
Rishi Sunak Resmi Mengundurkan Diri dari Pemilu Inggris 2025
Menyusul kekalahan besar Partai Konservatif, Rishi Sunak secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris sekaligus sebagai Ketua Partai Konservatif. Dalam pidatonya yang disampaikan di depan pintu nomor 10 Downing Street, ia menyatakan menerima tanggung jawab penuh atas kekalahan tersebut:
“Saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan ini. Saya telah menyampaikan pengunduran diri saya kepada Raja Charles III.”
Langkah ini sebenarnya telah diprediksi oleh banyak analis politik. Sunak yang sebelumnya diharapkan mampu memulihkan stabilitas ekonomi setelah pergolakan politik di era Boris Johnson dan Liz Truss, justru tidak mampu mengatasi tantangan-tantangan yang semakin berat. Banyak warga merasa kecewa dengan kurangnya tindakan konkret selama masa pemerintahannya, khususnya dalam bidang ekonomi, layanan publik, dan penanganan imigrasi.
Pengunduran diri Sunak menandai berakhirnya era kepemimpinan Konservatif yang telah mendominasi politik Inggris selama hampir 15 tahun terakhir sejak kemenangan David Cameron pada 2010.
Keir Starmer Siap Membentuk Pemerintahan Baru
Sementara itu, Keir Starmer, yang telah memimpin Partai Buruh sejak 2020, menyatakan bahwa ia siap membentuk pemerintahan baru. Dalam pidato kemenangannya, ia menekankan bahwa ini adalah awal baru bagi Inggris:
“Kami akan memulihkan kepercayaan rakyat Inggris terhadap pemerintah. Inilah awal baru bagi bangsa ini.”
Starmer dikenal sebagai tokoh moderat yang memiliki rekam jejak kuat dalam hukum dan hak asasi manusia. Ia berjanji akan menjalankan pemerintahan yang transparan, inklusif, dan berpihak pada rakyat kecil. Di antara kebijakan utama yang akan segera dilaksanakan adalah:
- Meningkatkan pendanaan untuk layanan kesehatan publik (NHS)
- Reformasi pendidikan dan peningkatan akses bagi semua kalangan
- Pajak lebih tinggi bagi perusahaan besar untuk mendanai program sosial
- Pendekatan humanis terhadap imigrasi dan perlindungan hak asasi manusia
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup warga Inggris serta memperkuat jaringan layanan publik yang selama ini mengalami penurunan drastis.
Dampak Kemenangan Buruh Secara Global
Kemenangan Partai Buruh dalam Pemilu Inggris 2025 tidak hanya berdampak di dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian dunia internasional. Banyak analis menyatakan bahwa Inggris akan kembali memainkan peran aktif di panggung global dengan pendekatan yang lebih terbuka, multilateral, dan inklusif.
Dalam konteks pasca-Brexit, pemerintahan baru diharapkan dapat memperbaiki hubungan dagang dengan Uni Eropa dan menjalin kerja sama strategis yang lebih luas. Inggris juga diprediksi akan lebih vokal dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan kerja sama pembangunan internasional.
Bagi negara-negara lain, terutama di Eropa dan Amerika Utara, kemenangan Buruh menjadi inspirasi bagi partai-partai kiri-tengah yang juga sedang mencari momentum di tengah tantangan populisme dan ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan yang ada.
Pemilu Inggris 2025 menjadi titik balik penting dalam sejarah politik Inggris. Kemenangan Partai Buruh dan pengunduran diri Rishi Sunak menandai awal era baru yang menjanjikan perubahan signifikan. Kini publik menanti apakah Keir Starmer dan kabinetnya dapat mewujudkan janji-janji politik yang telah digaungkan, serta membangun kembali kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan yang adil dan progresif.