Konflik Thailand Kamboja

Berita Milenial Selasa, 29 Juli 2025 — Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat tajam di pertengahan 2025. Konflik yang bermula dari sengketa wilayah kini berkembang menjadi krisis bersenjata yang mengakibatkan korban jiwa dan lebih dari seratus ribu orang mengungsi.

Awal Konflik Thailand Kamboja dan Latar Belakang

Konflik Thailand Kamboja dipicu oleh sengketa wilayah di sekitar Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO yang memiliki nilai historis bagi kedua negara. Perselisihan administratif dan klaim batas negara telah berlangsung selama puluhan tahun, namun pada Juli 2025, ketegangan berubah menjadi konflik militer terbuka.

Tercatat 12 titik bentrokan di sepanjang perbatasan yang melibatkan pasukan bersenjata dari kedua pihak. Eskalasi ini bermula dari patroli militer yang bersinggungan di zona netral dan tuduhan pelanggaran wilayah oleh Kamboja maupun Thailand.

Dampak Korban dan Pengungsian Massal

Pertempuran memicu evakuasi besar-besaran. Pemerintah Thailand melaporkan 15 warga sipil tewas dan lebih dari 138.000 orang dievakuasi dari wilayah provinsi Surin dan Sisaket. Di sisi lain, Kamboja menyatakan lebih dari 4.000 warga mengungsi, terutama dari Oddar Meanchey dan Preah Vihear.

Situasi kemanusiaan memburuk karena keterbatasan logistik dan distribusi bantuan yang terganggu akibat tembakan artileri di wilayah perbatasan. Kamp pengungsian darurat mulai dibuka, namun belum mampu memenuhi kebutuhan dasar para korban.

Tuduhan Penggunaan Senjata Terlarang

Kamboja menuduh Thailand menggunakan bom curah (cluster bomb) yang dilarang dalam konvensi internasional. Beberapa proyektil dikabarkan jatuh di dekat situs Candi Preah Vihear. Penggunaan senjata semacam ini disebut sebagai pelanggaran hukum humaniter dan berpotensi menjadi kejahatan perang.

Thailand membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa operasi militer dilakukan dalam rangka mempertahankan kedaulatan nasional. Pemerintah Thailand justru menuduh Kamboja terlebih dahulu memasuki zona netral tanpa persetujuan.

Media lokal di kedua negara menayangkan kerusakan parah pada rumah warga dan situs budaya yang memperburuk opini publik dan mempertinggi tensi politik dalam negeri.

Untuk informasi lengkap dan pembaruan detail, baca selengkapnya di artikel:
Konflik Thailand Kamboja

Reaksi Internasional dan Upaya Mediasi Konflik Thailand Kamboja

PBB mengutuk eskalasi kekerasan dan mengadakan sidang darurat Dewan Keamanan. Sekjen PBB menyerukan gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.

ASEAN, di bawah kepemimpinan Malaysia tahun ini, berupaya menjadi mediator. Namun, Thailand menolak mediasi formal, meskipun menyatakan kesiapan untuk dialog bilateral terbatas dengan Kamboja.

Analisis Situasi

1. Risiko Konflik Regional

Jika dibiarkan, Konflik Thailand Kamboja berpotensi meluas ke negara-negara tetangga seperti Laos dan Vietnam. Stabilitas Asia Tenggara menjadi taruhannya. ASEAN harus bersatu dan tegas dalam mencegah konflik yang lebih luas.

2. Krisis Kemanusiaan

Ratusan ribu pengungsi kini hidup dalam kondisi darurat tanpa kepastian logistik, tenda, makanan, dan layanan kesehatan. Palang Merah Internasional dan UNHCR menyatakan kekhawatiran akan wabah penyakit dan kelaparan di kamp pengungsian.

3. Ketegangan Politik Domestik

Kedua pemerintahan menghadapi tekanan dalam negeri. Di Thailand, oposisi mengecam kegagalan diplomasi. Di Kamboja, demonstrasi menuntut perlindungan warga sipil makin sering terjadi di Phnom Penh.

4. Dampak terhadap Budaya dan Pariwisata

Candi Preah Vihear yang selama ini menjadi ikon budaya Asia Tenggara kini menjadi target militer. Kerusakan situs tersebut dapat menghapus jejak sejarah dan menurunkan citra kedua negara dalam dunia pariwisata internasional.

Solusi Damai yang Diusulkan

Beberapa langkah damai mulai dipertimbangkan, seperti:

  • Zona demiliterisasi: Wilayah netral di bawah pengawasan militer gabungan kedua negara.
  • Tim pemantau independen: ASEAN atau PBB membentuk tim untuk memastikan kepatuhan terhadap gencatan senjata.
  • Peningkatan bantuan kemanusiaan: Kolaborasi antara lembaga donor, UNHCR, dan NGO lokal untuk mengatasi krisis pengungsi.

FAQ Seputar Konflik Thailand Kamboja

Apa penyebab utama konflik Thailand Kamboja?
Perselisihan wilayah di sekitar Candi Preah Vihear yang tidak kunjung selesai menjadi pemicu utama.

Apakah benar senjata terlarang digunakan dalam Konflik Thailand Kamboja?
Kamboja menuduh Thailand menggunakan bom curah, tetapi Thailand membantah. Bukti di lapangan masih diverifikasi oleh lembaga internasional.

Bagaimana kondisi pengungsi saat ini?
Lebih dari 130.000 orang mengungsi dengan akses terbatas terhadap bantuan dasar seperti air bersih, makanan, dan layanan kesehatan.

Apakah ASEAN berperan dalam penyelesaian Konflik Thailand Kamboja?
Ya, ASEAN telah menawarkan mediasi meskipun baru sebatas pendekatan informal. Upaya diplomatik masih berlangsung.

Apakah situasi akan memburuk?
Jika tidak ada gencatan senjata, konflik berisiko meluas dan memicu ketidakstabilan regional yang lebih besar.

Artikel Terkait di Berita Milenial

  • Dampak Konflik Perbatasan Terhadap Pariwisata Asia Tenggara
  • Krisis Kemanusiaan dan Tanggung Jawab Internasional
  • Peran ASEAN dalam Menengahi Konflik Regional

Visual yang Disarankan untuk Artikel

  1. Foto pengungsi di kamp darurat di Surin
  2. Infografik distribusi zona konflik Thailand–Kamboja
  3. Gambar kehancuran situs bersejarah Preah Vihear
  4. Peta wilayah perbatasan dan jalur evakuasi pengungsi
  5. Cuplikan sidang darurat PBB dan pernyataan ASEAN

By Admin