BERITA MILLENIAL – Demam Tinggi Keadaan musim penghujan yang berlangsung waktu ini menjadi yang menimbulkan timbulnya semakin banyak nyamuk. Bertambahnya jumlah nyamuk ini bisa juga mengakibatkan bertambahnya kejadian demam berdarah dengue atau DBD.
DBD atau Dengue yaitu penyakit yang dipicu virus Dengue yang diusung sama vector nyamuk. Penyakit ini, terus mengenyam penambahan dari tahun ke tahun khususnya pada musim penghujan. Ada sekian banyak tanda-tanda Dengue yang serupa dengan penyakit lain, seperti demam, sakit pada kepala, dan raib gairah makan.
Ada sejumlah hal yang jadikan tanda-tanda Dengue lebih ciri khas dari penyakit lain. Satu diantaranya demam tinggi tiba-tiba seperti diungkapkan Ketua Komune Dengue Indonesia Prof Dr dr Sri Rejeki S Hadinegoro SpA(K).
“Sesungguhnya yang palinglah penting itu demamnya. Demamnya tinggi serta tiba-tiba. Itu satu diantaranya tanda-tanda dari penyakit virus. Kalaupun penyakit bakteri gak, saat ini demam, esok tak sedap tubuh, pusing, besoknya demam tetapi telah mending,” kata Sri beberapa saat lalu.
“Kalaupun virus, pagi-pagi masih main, masih sekolah, malamnya langsung naik (demam tinggi), itu mesti berhati-hati. Bila anak-anak tuch dapat disaksikan wajahnya jadi kaya udang rebus, merah, nach ini ditegaskan sebab virus,” sambungnya.
Tanda-tanda DBD condong serupa dengan radang kerongkongan, seperti tanda-tanda yang dirasa saat akan flu. Tetapi, rata-rata tak ada tanda-tanda pilek pada penyakit DBD.
“Jika pilek itu virusnya udah virus lain, namun batuk mungkin, muntah mungkin masih, diare mungkin, namun kebanyakan tak pilek . Sehingga jika demam tinggi tetapi ada pilek itu Alhamdulillah,” terangnya.
DBD dengan Demam Tinggi Tifoid dan COVID-19
Sri pun berkata jika demam berdarah dengue tidak sama dengan demam tifoid.
“Demam tifoid itu minggu mula umumnya tanda-tandanya belum pula berat. Demamnya lantaran bakteri salmonella sehingga ia uniknya kalaupun pagi fresh, semakin sore kian lesu, kian malam kian tinggi, besoknya fresh kembali.”
Situasi sebagai berikut dapat terjadi pada suatu minggu awalan. Masuk ke minggu ke-2 temperaturnya dapat tiada henti tinggi.
“Nach kalaupun demam berdarah dalam 3 hari telah kedapatan, jadi maknanya demam berdarah itu pada suatu minggu dapat pulih atau dapat mati. Maka itu kalaupun demam satu 2 hari, tidak boleh pikirkan demam tifoid, pikirkan demam virus dahulu.”
Demam karena virus dapat didiagnosa dalam saat bisa lebih cepat sekitaran kurang dari 1 minggu. Sedang, demam tifoid 1 minggu itu demamnya turun-naik maka dari itu pasien menganggap pulih.
Dibandingkan dengan demam tifoid, tanda-tanda Dengue lebih serupa dengan tanda-tanda COVID-19.
“Sulitnya saat ini Dengue dengan COVID, itu mirip-mirip sekali karena itu penting pengecekan sequencing atau PCR.”
Maknanya, kalau ada tanda-tanda COVID-19 namun nyatanya negatif, jadi ada peluang penyakitnya merupakan DBD.