Kecuali Programmer, Tukang Pijat di Kantor Google Pula Terkena PHK
Jakarta Google memilih untuk melaksanakan PHK terhadap lebih pada 1.800 pekerja di kantor pusat California. Keputusan ini selaku sisi dari perputaran PHK paling besar dalam histori perusahaan.
PHK ini termaksud mengarah ke beberapa tukang pijat intern Google. Disampaikan The New York Post dan The Hill, Minggu (29/1), lebih kurang 31 terapi itu mesti stop memijat.
Sekitar 27 tukang pijat yang kehilangan tugas mereka berbasiskan di kantor pusat Google di Mountain View, California. Sementara tukang pijat bekasnya yang diperbantukan oleh perusahaan serta berbasiskan di universitas Los Angeles serta Irvine, California, dihentikan.
Google sebagai salah satunya perusahaan besar yang memanusiakan pekerjanya. Sampai pada web lowongan kerjaannya tuliskan jika pekerja mendapat keuntungan akses ke pusat kesehatan, program pijat, dan lingkungan yang membahagiakan.
Kantor kabar The New York Post lantas coba memverifikasi soal apa pelayanan pijat gratis masih diperlakukan buat pekerja yang masih ada. Tetapi tidak ada jawaban.
Lepas dari masalah pijat, Google ialah satu pada sejumlah perusahaan yang udah mem-PHK beberapa ribu pekerja dalam beberapa minggu akhir. Ini berkat dipandang lakukan kekeliruan dikarenakan kebanyakan memperkerjakan pegawai sepanjang endemi. Perusahaan induk Google, Alfabet, sudah memotong keseluruhan 12.000 pegawai. PHK ini mengubah 6 prosen tenaga kerjanya.
Sebagai halnya dikenali, dalam suatu nota ke staff pekan kemarin, CEO Alfabet Sundar Pichai menjelaskan PHK mengubah karyawan di semua Alfabet, ruang produk, kegunaan, tingkat, serta lokasi. Ia menambah jika pemangkasan dibutuhkan supaya Alfabet bisa memakai kemungkinan yang semakin besar kembali, terhitung kenaikan penekanan pada kepandaian bikinan.
“Kami udah lakukan pantauan ketat di seluruhnya ruang produk dan kegunaan buat menegaskan jika pegawai dan peranan kami seirama dengan fokus paling tinggi kami sebagai suatu perusahaan. Peranan yang kami menghilangkan menggambarkan dari hasil kajian itu,” kata Pichai.
“Saya mengetahui Anda waswas mengenai apa yang bakal terjadi sesudah itu buat tugas Anda. Saya sangat berduka atas kehilangan beberapa relasi yang baik sekali di semuanya perusahaan,” lebih ia.