Berita Milenial Bogor, 4 Agustus 2025 – Kecelakaan pesawat latih kembali mengguncang dunia dirgantara Indonesia. Seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, dilaporkan gugur dalam sebuah insiden kecelakaan pesawat ringan jenis gantole di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025.
Pesawat yang teridentifikasi milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) itu jatuh saat sedang menjalani latihan rutin dari Lanud Atang Sendjaja (ATS). Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan sontak membuat geger warga setempat.
Menurut keterangan saksi mata, pesawat mengalami gangguan pada bagian sayap belakang sebelum akhirnya kehilangan kendali dan menabrak pepohonan di sekitar TPU Ciampea. Dentuman keras terdengar dari kejauhan, disusul kepulan asap yang mengepul dari lokasi kejadian.
Gugur di Tengah Dedikasi Tinggi
Marsma TNI Fajar Adriyanto, yang saat ini menjabat sebagai Kapoksahli Kodiklatau, berada di dalam pesawat tersebut bersama satu awak lainnya yang kini dalam kondisi kritis dan sedang dirawat di rumah sakit.
Perwira kelahiran Bandung, 20 Juni 1970 ini, mengembuskan napas terakhirnya di usia 55 tahun. Sosoknya dikenal luas di lingkungan TNI AU sebagai pemimpin berdedikasi tinggi, rendah hati, dan penuh semangat dalam mengembangkan potensi dirgantara nasional.
Perjalanan Karier Cemerlang
Almarhum memulai pendidikan militernya di Akademi Angkatan Udara (AAU) dan melanjutkan pendidikan di Universitas Pertahanan Indonesia. Ia juga merupakan alumni SMA Negeri 1 Malang, yang menjadi awal pijakan perjalanan hidupnya di dunia kemiliteran.
Berikut beberapa jabatan strategis yang pernah diemban Marsma Fajar selama masa dinasnya:
- Kasie Base Ops Dinas Operasi Lanud Iswahyudi
- Komandan Skadron 3 Lanud Iswahyudi (2007–2010)
- Pabandyaops Sops Kohanudnas (2010)
- Asops Kosekhanudnas II (2012)
- Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2019–2020)
- Komandan Pangkalan Udara Manuhua (2017–2019)
- Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI AU (2023)
- Kapoksahli Kodiklatau (Desember 2024–Agustus 2025)
TNI AU dan Keluarga Besar Dirgantara Berduka
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan duka mendalam atas kehilangan sosok penting dalam pengembangan potensi dirgantara Indonesia.
“Saat ini proses investigasi sedang berjalan. Pesawat yang digunakan telah melalui pemeriksaan rutin sebelum terbang dan dinyatakan laik udara,” ujar Suadnyana saat dikonfirmasi di Bogor.
Sementara itu, suasana haru menyelimuti Lanud Atang Sendjaja dan markas besar TNI AU. Sejumlah pejabat tinggi militer menyampaikan belasungkawa, termasuk Kepala Staf TNI AU dan Panglima TNI.
Untuk informasi lengkap, simak artikel:
Kecelakaan Pesawat Gantole di Ciampea
Duka Mendalam dari Rekan Seperjuangan
Sejumlah rekan dan junior almarhum mengungkapkan rasa kehilangan atas gugurnya Marsma Fajar. Bagi mereka, Fajar adalah sosok mentor yang selalu memberikan motivasi, bahkan di tengah tekanan tugas.
“Beliau selalu menyemangati kami untuk terus belajar dan mengabdi bagi bangsa melalui dunia dirgantara. Kepergian beliau adalah kehilangan besar,” ungkap Letkol Penerbang Ivan Santoso, salah satu mantan anak buahnya.
Kronologi Kecelakaan Masih Didalami
Meski kecelakaan ini terjadi saat latihan terbang biasa, sejumlah pihak kini tengah mendalami kemungkinan gangguan teknis atau kesalahan operasional.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bekerja sama dengan Pusat Kedirgantaraan TNI AU telah mengirim tim investigasi ke lokasi kejadian. Kotak hitam pesawat dan komponen penting telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
- Apa penyebab pasti kecelakaan pesawat di Ciampea?
Hingga kini penyebab kecelakaan masih dalam tahap investigasi oleh KNKT dan TNI AU. Dugaan sementara adalah kegagalan mekanis. - Siapa Marsma TNI Fajar Adriyanto?
Beliau adalah perwira tinggi TNI AU dengan jabatan terakhir sebagai Kapoksahli Kodiklatau dan dikenal luas dalam pengembangan potensi dirgantara Indonesia. - Apakah ada korban lain dalam kecelakaan ini?
Ya, satu orang awak pesawat lainnya mengalami luka berat dan saat ini dirawat intensif di rumah sakit. - Apakah pesawat layak terbang?
Menurut TNI AU, pesawat telah melewati pemeriksaan sebelum lepas landas dan dinyatakan dalam kondisi baik. - Apakah jenazah sudah dimakamkan?
Belum ada keterangan resmi mengenai pemakaman, namun prosesi penghormatan militer dipastikan akan dilakukan.
Kesimpulan
Kecelakaan pesawat di Ciampea yang merenggut nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggalkan duka mendalam di tengah masyarakat dan keluarga besar TNI AU. Dedikasi almarhum dalam bidang kedirgantaraan menjadi warisan penting yang akan dikenang sepanjang sejarah.
Meski kehilangan ini begitu berat, namun semangatnya untuk mengembangkan potensi dirgantara nasional diharapkan tetap menginspirasi generasi muda prajurit Indonesia. Semoga investigasi segera menemukan kejelasan agar tragedi serupa tidak terulang.