Berita Milenial/JAKARTA 07 Agustus 2025— Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk melantik Wakil Panglima TNI dalam sebuah seremoni kenegaraan yang diselenggarakan di Lanud Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Momen ini menjadi bersejarah karena jabatan strategis tersebut telah lama vakum, terakhir diisi pada tahun 2000.
Pelantikan tersebut tidak hanya menjadi bagian penting dari rotasi jabatan tinggi TNI, melainkan juga simbol kuat arah baru pemerintahan Prabowo dalam memperkuat struktur komando militer di Indonesia.
Baca selengkapnya di Lantik Wakil Panglima TNI Usai 25 Tahun Kosong
25 Tahun Tanpa Wakil Panglima: Kini Diaktifkan Kembali
Posisi Wakil Panglima TNI terakhir dipegang oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi, yang menjabat dari Oktober 1999 hingga September 2000. Setelahnya, jabatan itu dihapus, dan praktis struktur komando TNI hanya dikendalikan langsung oleh Panglima.
Namun pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo menghidupkan kembali jabatan ini melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI. Meskipun regulasi sudah diteken sejak 18 Oktober 2019, jabatan ini belum terisi hingga akhirnya Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk melantik sosok pengisi posisi strategis tersebut pada tahun ini.
Siapa yang Akan Dilantik? Masih Misteri
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengonfirmasi agenda pelantikan tersebut. “Iya, rencananya demikian,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025). Namun, Kristomei belum memberikan rincian mengenai siapa perwira tinggi yang akan dilantik.
Beberapa nama disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Jabatan ini kemungkinan besar akan diisi oleh jenderal bintang empat, yang bisa berasal dari kepala staf angkatan atau perwira tinggi aktif yang sudah memenuhi syarat kepangkatan dan pengalaman operasional. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bahkan menyatakan bahwa ia telah mengantongi beberapa nama yang akan diseleksi untuk menduduki jabatan tersebut.
“Sudah ada kandidat, kami akan memilih siapa yang terbaik dari yang terbaik,” kata Agus dalam keterangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Bagian dari Gelar Pasukan dan Pelantikan Sejumlah Panglima Baru
Pelantikan Wakil Panglima TNI akan menjadi bagian dari Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer. Acara ini tidak hanya menjadi ajang seremoni, namun juga menjadi panggung untuk melantik sejumlah perwira tinggi lain.
Beberapa jabatan penting yang juga akan mengalami pengisian atau promosi adalah Panglima Komando Pasukan Khusus (Pangkopassus), Panglima Komando Marinir (Pangkormar), dan Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Pangkorpasgat). Ketiga posisi ini sebelumnya dijabat oleh perwira bintang dua dan kini akan dilantik menjadi perwira bintang tiga.
Dengan rotasi tersebut, terlihat bahwa pemerintahan Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap struktur komando yang berorientasi pada efektivitas operasional militer, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan nasional yang terus berkembang.
Tanggapan dan Kritik: Apakah Jabatan Ini Masih Relevan?
Kehadiran kembali posisi Wakil Panglima TNI memunculkan pro dan kontra. Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menyampaikan pandangan kritis. Ia menilai posisi tersebut sebetulnya tidak terlalu mendesak untuk diaktifkan kembali.
“Kalau kita berbicara dalam semangat reformasi TNI dan supremasi sipil, struktur militer tidak perlu diperluas. Justru beberapa negara demokratis seperti Amerika Serikat hanya memiliki satu posisi puncak militer yaitu Chairman of the Joint Chiefs of Staff,” jelas Fahmi.
Namun demikian, pemerintah memiliki argumentasi sendiri. Keberadaan Wakil Panglima TNI dianggap penting dalam konteks operasional modern. Dalam struktur yang semakin kompleks, posisi ini dapat memberikan dukungan koordinatif langsung kepada Panglima, terutama dalam kondisi darurat nasional, misi luar negeri, dan stabilitas kawasan.
Mengapa Kini Diaktifkan Kembali?
Pelantikan ini tak bisa dilepaskan dari konteks strategis kawasan Indo-Pasifik yang semakin dinamis. Ketegangan geopolitik antara negara-negara besar, ancaman keamanan siber, dan konflik internal di sejumlah wilayah ASEAN mendorong Indonesia untuk memperkuat komando militer nasional.
Dalam wawancara terbatas, staf ahli Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa langkah Prabowo untuk melantik Wakil Panglima adalah bagian dari restrukturisasi besar sektor pertahanan. “Beliau melihat perlunya regenerasi sekaligus distribusi beban tugas dalam tubuh TNI yang semakin kompleks,” ujar sumber tersebut.
Konteks Politik: Konsolidasi atau Profesionalisme?
Beberapa analis politik melihat bahwa pelantikan ini juga punya nuansa politik. Di tengah masa transisi pemerintahan dan konsolidasi kekuasaan, Presiden Prabowo disebut-sebut tengah memperkuat basis loyalitasnya di lingkungan militer. Namun tudingan ini dibantah oleh sejumlah tokoh dalam pemerintahan.
“Pelantikan ini murni berdasarkan kebutuhan struktural dan profesionalitas militer,” ujar Wakil Menteri Pertahanan, dalam keterangan resminya. Ia menambahkan bahwa setiap keputusan Presiden terkait pelantikan pejabat tinggi militer melalui pertimbangan matang dan rekomendasi dari Panglima TNI.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Mengapa jabatan Wakil Panglima TNI kosong selama 25 tahun?
Karena sejak tahun 2000 jabatan ini dihapus dari struktur organisasi TNI, dan baru dimasukkan kembali ke dalam struktur resmi melalui Perpres No. 66 Tahun 2019. - Apa tugas Wakil Panglima TNI?
Wakil Panglima TNI berfungsi membantu tugas-tugas Panglima TNI, termasuk dalam koordinasi antar matra dan operasi gabungan. Ia juga dapat bertindak sebagai pelaksana tugas saat Panglima berhalangan. - Siapa yang berpeluang besar untuk dilantik sebagai Wakil Panglima?
Kandidatnya berasal dari jajaran kepala staf angkatan atau perwira tinggi bintang tiga yang memiliki pengalaman komando dan strategi tingkat tinggi. - Apakah pelantikan ini berpengaruh pada keamanan nasional?
Secara langsung, ya. Karena mengisi kekosongan struktur strategis yang bisa memperkuat efektivitas komando militer Indonesia dalam menghadapi ancaman baik dalam maupun luar negeri. - Mengapa dilaksanakan di Batujajar, Bandung?
Batujajar merupakan lokasi Pusdiklatpassus Kopassus yang menjadi simbol kekuatan pasukan elite TNI. Lokasi ini dipilih sebagai tempat pelantikan guna menegaskan pesan simbolik kekuatan militer nasional.
Kesimpulan: Pelantikan Bersejarah yang Penuh Makna
Pelantikan Wakil Panglima TNI oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi momentum penting dalam perjalanan militer Indonesia. Setelah dua dekade lebih kosong, jabatan ini akhirnya diisi kembali, menandai fase baru dalam penguatan struktur dan efektivitas komando pertahanan nasional.
Langkah ini bukan hanya simbol dari reformasi struktural, tetapi juga jawaban atas kebutuhan operasional militer modern yang semakin menantang. Meskipun diwarnai kritik, pelantikan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menata ulang sistem pertahanan yang profesional, solid, dan siap menghadapi dinamika global.
Dengan upacara resmi dan pelantikan sejumlah panglima baru, kekuatan TNI kini memasuki babak baru yang menjanjikan kesiapan dan integrasi lebih baik antar matra. Kini, perhatian tertuju pada siapa sosok yang akan resmi dilantik menjadi Wakil Panglima TNI dan bagaimana ia akan mengemban amanah besar tersebut.