Rekam jejak ‘Ali Topan’: Rebel tesebaliknya Responsible
Film ‘Ali Topan’ muncul start 14 Februari di bioskop
BERITAMILENIAL– Ali Topan Bermula daripada novel nang dicatat dengan Kuat Esha, bersambung diangkat untuk jadi film sama Ishaq Iskandar di musim 1977, dan dibuat dalam manifestasi film sinetron nang diaktori dengan Ari Sichasale, pribadi Ali tersedia daripada era ke era.
Bertambah daripada 25 musim berakhir, profil Ali Topan tampil lagi dalam monitor lebar melalui figure Jefri Nichol dalam film nang disutradarai sama Sidharta Tata. Diberikan dengan Visinema Picture nang bekerja sama dengan Legacy Picture, Ali Topan muncul start Rabu (14/2).
Lebih dahulu, Ali Topan sudah tampil malah lebih sebelumnya di Busan International Film Festival (BIFF) 2023 sedikit serta bertanding dalam program Indonesian Screen Award di Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023.
Ali Topan oleh jiwa muda pol kebebasan
Figur Ali Topan nan dimainkan dengan Jefri Nichol diilustrasikan menjadi lambang pemuda punya jiwa acak nang merdeka. Ali nan tidak khawatir apa pun jua nekat membantu beberapa orang nan gak punya daya di dasar penekanan penguasa.
Walau miliki banyak siasat supaya menyelamatkan kejaran petugas kenyamanan, Ali Topan gak mampu agar tidak suka sama Anna Karenina di musyawarah pertama. Sayang, kekerabatan ke duanya ditantang keras sama manusia sepuh Anna.
Kejengkelan oleh keluarga, pembelotan dalam interaksi pertemanan, dan pergolakan jiwa muda nang ingin kebebasan setelah menggerakkan Ali lalu Anna buat tembus jalanan pintasi kota Pulau Jawa.
Penyaringan Jefri Nichol lagi Lutesha buat memainkan peran Ali Topan sambil Anna Karenina berasa layak. kemudian memantau kami mengaminkan pengucapan skuat produksi nan enggak mampu menilik figur Ali lagi Anna kecuali pada dua artis tertera.
Bila mengawal, admin memahami bila bab dalam Ali Topan melimpah menggaet gambar oleh sasaran sekitar (close up). Biarpun pasal Itu menyederhanakan kami selaku pemirsa saat menebak perasaan nang diperlihatkan saban bentuk, hanya bedasarkan pemikiran kami film inilah berasa datar.
Cerita Ali lagi Anna diwarnai bermacam perseteruan dimana ‘klise’. Awali ketimbang Ali nan untuk jadi rebel sebab tidak meraih hobi insan bangkot, patut Anna nang kendati tersedia ketimbang keluarga makmur, menganggap terkekang lantaran diminta agar senantiasa meng ikuti ambisi manusia tuanya.
Ingin sebaliknya, pandangan datar mau rute narasi selamat sama visual dimana baik dalam film inipun. Terlebih lagi bila Ali terus Anna boncengan oleh menaiki Royal Enfield ketimbang Jakarta berangkat Yogyakarta. Tampak hebat, habis!
Start ketimbang lokasi berbobot warga dimana kedapatan gersang, warung tepi prosedur nang tertutupi spanduk iklan rokok, jalanan lenggang di sekitaran pohon-pohonan hijau pula memberikan warna ekspedisi ke duanya.
Selingan humor dalam film inilah agak berasa serasi. malahan, cuman oleh menatap pribadi cameo dalam film inilah aja pernah Berjaya menghasilkan bibir berkeinginan ke berdasarkan. Nyinyiran Ali Topan bila kondisi tertekan jua langsung mengundang tawa di bioskop.
Wardobe nang OKE, sekali!
Skuat produksi film Ali gak cuman sungguh-sungguh saat melakukan film itulah ala tekhnis ambil gambar. Pemirsa pula dimanja outfit semua bettor nang tetep stylish walaupun dicap rebel.
Figure Ali Topan dimana dimainkan Jefri Nicho tambah penuh melalui performanya oleh rambut gondrong, kaus bergaris nan di lapis jaket kulit, oleh celana denim bertambah bermodel oleh menaiki sportster.
Tampilan semua pemain penolong juga engga keok mendalam. Skuat wardobe merias saban artis lagi Berjaya memberikan apabila dia orang yakni kanak-kanak skena (Sua, cengKErama, kelaNA) nang kalem tesebaliknya edgy.
misalkan Bobby nang dimainkan sama Omara Esteghlal miliki outfit seperti kanak-kanak kelompok skinhead. Performanya sama kepala botak plontos, flat cap, kaus bergaris, denim seksama, sambil sepatu Doc Martens, tercermin stylish di seputar film.
OST ‘Ali Topan’ juara
Apabila ditanyakan apa pun nan sangat membuat film Ali Topan berasa makin bombastis jawabnya yakni pemilih OST film itupun. Jelas aja atmosfer skena nan terpasang, tidak detail tidak iringan musik ketimbang band skena dalam negeri.
Lagu “Kuning” dimana dinyanyikan band rock-alternative asal Jakarta, Morfem, sahih selaku official soundtrack Ali Topan. Lebih dahulu, “Kuning” dibikin oleh dikenalkan sama band indie asal Jakarta, Kediaman Sakit.
Penyusunan musik nang ditangani dengan Abel Huray itupun mengkibatkan pirsawan serta mengecap perasaan tegang waktu Ali melakukan hal kenakalan, serta damba pada waktu Ali lagi Anna kencan, malah ingin menjadi anak skena dengan Ali lalu gengnya. Buat kalian nang hendak uji kehebohannya, selebihnya sejumlah lagu nan kelihatan sekeliling film Ali .
“Kuning” – Morfem
“Serana” – For Revenge
“Nowhere End” – The S.I.G.I.T.
“Future Days” – L’alphalpha
“Ode Buat Kota” – Bangkutaman
“Rock n Roll Syndrome” – Soloensis
“Apokalip Hari Inipun” – Dom 65
So…. Ali Topan lagi Anna Karenina yakni representasi daripada skala “Rebel tesebaliknya Responsible” dimana sedikit rekat sama pemuda dewasa ini. Lantaran, biarpun awalnya sempat membolos sebentar ketimbang setumpukan kasusnya, pada Puncaknya Ali Topan terus Anna Karenina dapat mengurai permasalahan dia orang 1 per sebuah.