Kudeta di Nigeria

Kudeta di Nigeria

beritamillenial , 30 Juni 2025 – Pemerintah Nigeria mengumumkan keberhasilan mereka dalam menggagalkan rencana kudeta militer yang ditargetkan untuk menggulingkan pemerintahan sipil Presiden Bola Tinubu. Upaya penggulingan kekuasaan ini disebut sebagai salah satu ancaman paling serius terhadap demokrasi di Nigeria dalam dua dekade terakhir.

Dalam konferensi pers yang digelar di Abuja, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Nigeria, Mayor Jenderal Simon Audu, mengonfirmasi bahwa empat perwira tinggi militer telah ditahan, termasuk seorang jenderal bintang dua yang menjabat sebagai Kepala Divisi Logistik Angkatan Darat.

“Kami telah mengumpulkan bukti kuat bahwa sejumlah pejabat militer aktif berupaya mengorganisasi penggulingan pemerintahan konstitusional,” tegas Audu.

🔎 Kronologi dan Motif Kudeta di Nigeria

Rencana kudeta tersebut, menurut informasi intelijen, telah disusun sejak awal Mei 2025. Para konspirator diketahui mengadakan beberapa pertemuan rahasia di luar Abuja dan Lagos untuk menyusun strategi serangan kilat terhadap istana presiden dan kantor kementerian utama.

Motif utama kudeta diduga berasal dari ketidakpuasan internal terhadap kebijakan reformasi militer dan pengurangan anggaran pertahanan yang diberlakukan Presiden Tinubu sejak awal tahun. Beberapa kelompok elit dalam militer disebut-sebut merasa terancam kehilangan pengaruh politik dan kekayaan pribadi.

Namun rencana tersebut berhasil diungkap oleh Divisi Intelijen Militer Nigeria setelah penyadapan komunikasi yang mencurigakan dan pelaporan dari dalam tubuh militer sendiri.

🛡️ Reaksi Pemerintah Nigeria dan Masyarakat

Presiden Tinubu dalam pidatonya menyatakan bahwa demokrasi di Nigeria tidak akan digoyahkan oleh kekuatan apapun, dan berjanji akan menindak tegas setiap bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.

“Nigeria bukan lagi negara yang bisa diguncang oleh kudeta. Rakyat telah memilih jalur demokrasi, dan kami akan mempertahankannya,” ucap Presiden Tinubu dalam siaran langsung nasional.

Masyarakat sipil menyambut baik tindakan cepat pemerintah. Beberapa kelompok pro-demokrasi bahkan menggelar unjuk rasa damai sebagai bentuk dukungan terhadap stabilitas nasional.

Namun, kekhawatiran tetap menyelimuti, terutama karena Nigeria memiliki sejarah panjang kudeta militer, termasuk yang terjadi pada 1966, 1983, dan 1993.

🌍 Respon Dunia Internasional

PBB, Uni Afrika, dan beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, serta Uni Eropa, menyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan sah Nigeria. Mereka juga memuji transparansi pemerintah dalam mengungkap kasus ini ke publik.

Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Afrika Barat menyebut kasus ini sebagai “peringatan penting akan bahaya militerisme yang masih menghantui negara-negara demokratis muda di Afrika.”

⚖️ Proses Hukum dan Reformasi Militer

Para perwira yang ditangkap telah dibawa ke Mahkamah Militer Khusus dan akan diadili dengan dakwaan makar dan pengkhianatan terhadap negara. Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Pemerintah juga mengumumkan pembentukan Komisi Nasional Anti-Kudeta, yang akan fokus pada pengawasan intensif terhadap aktivitas militer dan menguatkan sistem intelijen nasional.

Gagalnya kudeta ini menjadi momen krusial dalam perjalanan demokrasi Nigeria. Stabilitas politik kini menjadi perhatian utama, dan rakyat berharap pemerintah dapat terus menjaga keamanan tanpa mengabaikan reformasi yang menjamin hak sipil dan kebebasan politik.

By Admin