Sejarah Perang Dunia II : Yang memicu, Negara yang Terikut, serta Efeknya buat Indonesia
Perang Dunia II terjadi pada masa waktu 1939-1945. Yang memicu dari perang ini umumnya dipicu tersedianya perselisihan ideologi antara beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia. Kejadian Perang Dunia II itu diikuti bermacam perbuatan tunjukkan kemampuan ataupun peluasan militer kepada daerah-daerah tertentu. Beberapa sekian banyak negara yang ikut terikut dalam perang itu pada akhirnya terserang imbas di sektor militer, sosial, budaya, politik, ekonomi, dll. Berikut reviewnya berkenaan yang menimbulkan, beberapa negara yang terikut, jalannya peperangan, dan resikonya buat Indonesia.
Yang menimbulkan Awal mula Perang Dunia II
Satu diantaranya hal yang menimbulkan serangkaian peperangan itu yaitu terdapatnya penilaian tentang fasisme. Waktu itu, tiga negara yang berideologi fasisme beraliansi berikut nama Kutub Roma-Berlin-Tokyo (Italia, Jerman, dan Jepang). Walaupun punya ketidakcocokan dasar berkenaan ideologi itu, namun segalanya ke arah pada aksi merendahkan bangsa lain. Perihal ini pula yang menimbulkan ke-3 nya berusaha buat duduki lokasi dari sekian banyak negara lain. Hal ke-2 yang sebabkan meledaknya Perang Dunia II ialah aturan Appeasement (politik asal kamu senang-red) dari Imperium Britania dan Prancis. Kebijaksanaan ini mengumpamakan mereka mengalah pada beberapa tindakan Jerman. Tetapi, usaha itu nyatanya tidaklah cukup memberinya rasa suka pada pihak Jerman.
Perang Dunia II mulai waktu Jerman dengan konsep fasisnya menginvasi Polandia tanggal 1 September 1939. Imperium Britania dan Prancis secara terpaksa sekali menjelaskan perang dan melepaskan konsep mengalahnya itu. Mulai sejak waktu itu, sekian banyak negara lain mulai juga terikut dalam perlawanan jumlah besar, karena Jerman lebih brutal pengin kuasai tempat lain.
Tapi, Jerman tak ada sendiri. Italia sudah jadi persekutuannya Perang Dunia II sejak mulai akhir 1936 sampai awalan 1941, Perang Dunia II lewat sekelompok kesepakatan. Lantas, di ikuti masuknya Jepang pada Desember 1941. Jepang tergabung dengan Block Sumbu untuk menyerbu Amerika Serikat serta wilayah Eropa di Samudra Pasifik serta kebanyakan Pasifik Barat. Ke-3 negara itu lalu terikut perang menantang Block Sekutu Perang Dunia II yang sejumlah makin banyak, salah satunya yaitu Imperium Britania, Prancis, Uni Soviet, Amerika Serikat, Pemerintah Nasionalis Republik Tiongkok, Belanda, Polandia, serta beberapa negara yang lain mendapat resiko dari wargaan Block Sumbu. Secara terinci, Perang Dunia II berasal dari terdapatnya dua perihal, ialah umum dan privat.
Factor Umum
Negara maju sama-sama berlomba kedua-duanya buat kuatkan pangkalan militer serta senjata;
Tersedianya politik koalisi yang sebabkan lahirnya dua block besar;
Ketidakberhasilan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) di dalam membuat perdamaian dunia.
Factor Khusus
Di 1 September 1939, Jerman lakukan serangan ke Kota Danzig, Polandia. Polandia sendiri sebagai negara yang dipantau oleh LBB. Hitler di lain sisi tuntut kepenguasaan atas Danzig karena masyarakatnya sebagai bangsa Jerman, namun Polandia menyanggahnya;
Pada 3 September 1939, sekian banyak negara simpatisan LBB (terpenting Inggris serta Prancis) umumkan perang ke Jerman dan persekutuan-aliansinya;
Di 7 Desember 1941, Jepang menyerbu Perang Dunia II pangkalan armada angkatan laut punya Amerika Serikat yang ada dalam Pearl Harbor, Hawai.
Negara yang Terikut dalam Perang Dunia II
Block Sekutu
Uni Soviet;
Amerika Serikat;
Imperium Britania;
Pemerintah Nasionalis Republik Tiongkok;
Prancis;
Polandia;
Kanada;
Australia;
Selandia Baru;
Uni Afrika Selatan;
Yugoslavia;
Kerajaan Yunani;
Norwegia;
Belanda;
Belgia;
Cekoslowakia;
Brasil.
Negara Client dan Boneka Sekutu
Filipina;
Mongolia.
Block Kutub
Jerman;
Jepang;
Italia;
Hongaria;
Rumania;
Bulgaria.
Jalannya Perang Dunia II
Eropa
Adolf Hitler sebagai der führer (pimpinan) Jerman, sudah memperlancarkan penyerbuan kepada Polandia semenjak jauh-beberapa hari. Akan tetapi, Polandia di lain bidang sudah memperoleh agunan dari Imperium Britania serta Prancis, yang hendak menolongnya apabila diserbu oleh Jerman.
Awalnya, Jerman menggelar perbincangan rahasia dengan Uni Soviet di Moskow pada 23-24 Agustus 1939, yang diteruskan penandatanganan persetujuan tidak untuk sama-sama menyerbu. Ke-2 nya pula sudah berencana buat membagikan Polandia jadi dua tempat, adalah sepertiga lokasi Polandia sisi barat jadi punya Jerman, sementara itu bekasnya lainnya pada bagian timur jadi milik Uni Soviet.
Tanggal 1 September 1939 jam 00.40, Hitler keluarkan perintah buat mulai serangan pada Polandia, yang lantas dilancarkan pas jam 4.45. Imperium Britania terus menjelaskan perang kepada Jerman tanggal 3 September 1939 jam 11.00, yang selanjutnya di ikuti oleh Prancis pada jam 17.00.
Perang Dunia II juga diawali. Seusai menggempur Norwegia dan Denmark sisi utara, Jerman buka pertarungan di western front (sisi barat) dengan arah terutamanya Prancis.
Jerman mulai serangan pada Belanda di 10 Mei 1940 dengan kerahkan pasukan terjun payung di Mordijk, Doordrecht, serta Rotterdam, dan landingkan tentaranya disekitaran Den Haag. Dalam hari Perang Dunia II yang masih sama, tentara Jerman sukses tembus Peel Line di selatan Sungai Maas.
Tanggal 11 Mei 1940, Belanda dipukul undur ke sisi barat lewat Tilburg hingga Breda. Siang harinya, tanggal 12 Mei 1940, tank-tank punya Jerman tampil di batasan Kota Rotterdam. Perihal ini pula yang membikin Ratu Belanda Wilhelmina bersama pemerintahan larikan diri ke Imperium Britania pada 13 Mei 1940. Setelah itu, panglima paling tinggi tentara Belanda, Jenderal Henri Gerard Winkelman, berserah pada Jerman pada 14 Mei 1940.
Tentara Belanda digilas oleh tentara Jerman cuman dalam tempo 3 hari. Jerman menyebut serangan ini hanya cukup Spaziergang (jalan rileks-red) sebab mereka melindas Belanda secara sekalian lalu diperjalanan menyerang Prancis.
Selesai membasmi perlawanan singkat tentara Belanda, tentara Jerman menambahkan penyerangannya ke Belgia dan Prancis. Tapi, agresi tentara Jerman ke Belanda berekor panjang di Hindia Belanda. Soal ini disebabkan pemerintahan Hindia Belanda langsung menyebutkan perang pada Jerman.
Jatuhnya Belanda munculkan kegalauan di kelompok petinggi tinggi di Hindia Belanda. Salah satunya perlakuan pertama-kali yang diambil oleh pemerintahan Hindia Belanda ialah bertindak balasan pada penduduk Jerman yang berada di Hindia Belanda.
Tentara Hindia Belanda segera Perang Dunia II bergerak cepat menempati kantor Konsulat Jerman yang ada di dalam Batavia, terhitung gedung perkantoran punya orang Jerman. Terkecuali itu, mereka pula mengambil alih banyak kapal Jerman yang merapat di Sabang, Batavia, Makassar, dan beberapa dermaga lain.
Tentara dan masyarakat sipil berusaha melindungi diri, namun tak ringan buat mereka buat loloskan diri di lokasi yang semuanya sudah terkuasai oleh militer Hindia Belanda.
Aparatus di seluruhnya daerah Hindia Belanda tangkap Perang Dunia II serta mencegah rakyat Jerman dengan password “Berlin”. Beberapa salah satunya betul-betul merupakakan pemeluk Nazi, namun sebagian besar sekedar masyarakat sipil yang tak pahami politik.
Mereka mengendalikan seluruhnya masyarakat Jerman, baik lelaki, wanita, dan beberapa anak yang ada di dalam Hindia Belanda. Keseluruhan jumlah mereka ialah 2.436 orang. Mereka merupakan beberapa pemilik perkebunan, insinyur, dokter, periset, diplomat, pedagang, pelaut, pendeta, dan seniman. Salah satunya ialah pelukis terkenal, Walter Spieß (baca: spies), yang terdapat di Bali.
Mereka dibawa ke Sumatra dengan posisi interniran: lelaki dipisah dari wanita serta beberapa anak. Saat tentara Jepang tiba di Kalimantan, mereka lalu dipindahkan ke India, yang ketika itu tengah ada di bawah penjajahan Imperium Britania.
Di 17 Januari 1942, dua kapal yang berisi interniran Jerman pergi dari Sibolga. Setelah itu, diikuti kapal uap Van Imhoff yang memiliki bobot 3.000 ton punya Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) di 19 Januari 1942, dengan 48 awak kapal di bawah Kapten Bongvani serta bawa 477 penduduk Jerman interniran. Mereka diawasi oleh 62 orang serdadu Belanda.
Besok harinya, kapal itu terserang oleh satu pesawat pengintai Jepang punya Kaigun di lepas pantai yang membebaskan 3 buah bom. Dua bom pertama jatuh di laut, dan bom ke-3 jatuh benar terkait kapal. Perwira pertama menuturkan terhadap banyak tahanan Jerman jika kapal tak ada dalam bahaya.
Tapi, beberapa orang Jerman lihat kalau awak kapal turunkan lima perahu penyelamat, yang masing-masing mempunyai bobot 5 ton serta tiap perahu bisa mengusung 80 orang. Diluar itu, masihlah ada sejumlah perahu kecil yang bisa mengusung 60 orang.
Saat menyaksikan kapal mulai terbenam, beberapa orang Jerman menjebol penjara di kapal serta cuma sisa dua perahu: satu perahu untuk 40 orang serta lainnya cuma 10 orang. Namun, awak kapal Belanda sudah memutus dayung-dayung perahu penyelamat ke air.
53 orang dapat naik ke perahu pertama dan 14 orang naik ke perahu ke-2 . Beberapa orang yang tetap teperdaya di kapal lalu menceburkan diri ke laut, sementara itu sebagian orang yang lain pilih untuk bunuh diri.
Sejumlah beberapa orang yang berenang di laut itu mendapatkan papan-papan serta tali temali. Mereka lantas mengikat papan-papan itu jadi rakit, sedang yang tidak bisa masuk ke perahu atau rakit pada akhirnya terbenam atau dikonsumsi hiu.
Ada seputar 200 orang yang terjerat dan ikut terbenam bersama kapal Van Imhoff itu, dan orang Jerman yang meninggal terbenam atau dikonsumsi ikan hiu seputar 410 orang, salah satunya ialah 20 misionaris Protestan, 18 misionaris Katolik, serta seseorang pelukis beken, adalah Walter Spieß.
Pada 20 Januari 1942, hadirlah Boeloengan (kapal motor Belanda), tapi tidak memberinya bantuan pertolongan pada beberapa orang Jerman. Tertera, cuma 67 orang yang selamat (36 orang menurut versus Rosihan Anwar), juga seseorang salah satunya pilih untuk bunuh diri. Itu juga atas kehadiran kapal penyelamat
Mereka pada akhirnya sukses sampai di Pulau Nias di 23 Januari 1942 pada situasi kepayahan, kelaparan, dehidrasi, serta kulit kebakar matahari. Tentang hal sekoci pertama kali yang menampung 14 orang interniran dan melaut lebih dulu telah tiba di Nias satu hari sebelumnya.
Sehabis mendapat perawatan, dua grup itu disandingkan dan dibawa ke Pendamping Residen Belanda, kontrolir, serta misionaris yang ada dalam Gunung Sitoli. Mereka di masa yang akan datang tuntut KPM untuk ganti rugi sebesar empat juta gulden pada keluarga korban yang meninggal.
Asia
Sejak mulai akhir 1930-an, Jepang dibikin tidak nyaman dengan peraturan luar negeri Amerika Serikat di Pasifik. Kemelut pada ke-2 nya bertambah mencapai puncak waktu Amerika Serikat hentikan kesepakatan perdagangan dengan Jepang.
Jepang yang udah menduduki Indochina ketika itu pula udah beraliansi dengan Block As (Jerman dan Italia). Pada mula 1940, angkatan laut Amerika Serikat dalam pihak lain sudah diletakkan di Pearl Harbor, yang berada di Pulau Oahu, Hawaii. Amerika Serikat selalu meningkatkan adanya kapalnya di Pearl Harbor sampai jadi pangkalan terutamanya di Pasifik.
Pada 7 Desember 1941, angkatan laut Jepang diantar buat lakukan gempuran tiba-tiba kepada pangkalan angkatan laut Amerika Serikat yang ada di tempat itu. Arah gempuran ini ialah untuk melumpuhkan angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik, meskipun untuk sesaat ini.
Gempuran pertama kepada Pearl Harbor ialah waktu 07.53 tanggal 7 Desember 1941 waktu Hawaii atau waktu 03.23 tanggal 8 Desember 1941 waktu Jepang.
Armada Jepang waktu itu terdiri dari enam kapal induk, dua kapal tempur, dua pelacak berat, satu perayap gampang, sembilan pemusnah, dan delapan tanker bergerak. Armada yang diketuai oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo itu melaut tuju Pearl Harbor tanpa mengerjakan jalinan radio.
Pengaruh Perang Dunia II kepada Indonesia
Resiko Perang Dunia II pun dirasa oleh faksi Indonesia. Masalah ini dimulai waktu Jepang mengawali penjajahan di Indonesia semenjak tanggal 8 Maret 1942. Warga Indonesia dikeluarkan buat memberikan dukungan perang yang sedang dilakukan oleh Jepang, ialah Perang Asia Timur Raya.
Beberapa sektor yang terimbas di Indonesia mencakup:
Sektor sosial: Jepang melakukan romusha (kerja paksakan) pada banyak pemuda di Indonesia, dan memerintah mereka untuk jadi serdadu perang di Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, serta PETA;
Sektor politik: Jepang memeluk beberapa figur agama dan politik supaya mereka bisa menarik support penduduk Indonesia menyuport peran;
Area Ekonomi: Jepang menggantikan semuanya pekerjaan ekonomi di Indonesia buat memberi dukungan perang, dan memandang perlu penduduk serahkan 30 prosen hasil panennya.