Kisah para penggemar komik yang rela habiskan ratusan juta rupiah demi ikut Comic Con 2023
Konvensi buku komik dan hiburan tahunan di kota New York atau yang lebih dikenal dengan Comic Con menjadi acara favorit bagi para penggemar budaya pop. Mereka bahkan rela mengeluarkan belasan juta rupiah untuk berpartisipasi.
Selama empat hari setiap Oktober, New York City menjelma seperti yang digambarkan dalam film fiksi ilmiah. Orang-orang mengenakan kostum yang memukau memenuhi West Side di Manhttan.
Pahlawan super, makhluk bersayap, dan karakter anime ini sedang dalam perjalanan ke New York Comic Con, gelaran akbar untuk para penggemar buku komik dan hiburan di pantai timur AS.
New York Comic Con pertama diadakan pada 2006 dengan 33.000 peserta. Saat ini, sekitar 200.000 penggemar berkumpul di Jacob K Javits Convention Center, menghadiri panel dan memenuhi stan yang memamerkan komik, video gim, dan mainan-mainan yang baru akan dirilis di masa mendatang.
Kemunculan selebriti adalah hal biasa. Konvensi tahun ini, yang berlangsung pada 12 hingga 15 Oktober, menampilkan nama-nama terkenal di dunia hiburan, termasuk Ewan McGregor dan Chris Evans, yang masing-masing memerankan karakter utama dalam film-film blockbuster.
Dave Murillo adalah penggemar lama buku komik, tetapi cintanya kembali muncul ketika dia menghadiri New York Comic Con pertamanya pada 2016.
Dia pergi setiap tahun sejak itu, kecuali tahun 2020, ketika acara dibatalkan karena pandemi.
Awalnya, dia “tidak punya ekspektasi apa pun,” katanya. Dia bekerja sebagai operation specialist di sebuah perusahaan yang memproduksi barang-barang berlisensi DC dan Marvel, dan bosnya memiliki tiket tambahan.
Ia tertarik dengan atmosfer serta mentalitas para peserta. “Kami semua kutu buku di sana,” katanya. “Ini adalah zona bebas penghakiman.”
Sekarang, dia sudah siap. Untuk acara di Kota New York tahun ini, tiket masuk empat hari sekitar Rp3,9 juta, termasuk biaya dan ongkos kirim.
Untuk biaya lainnya seperti menginap empat malam di Times Square sekitar Rp25 juta, biaya bahan bakar dan tol bolak-balik ke rumahnya di Albany, New York, menghabiskan biaya sekitar Rp1,5 juta, dan biaya parkir tambahan sekitar Rp3,1 juta.
Menurut perkiraannya, dia bakal menghabiskan sekitar Rp12,5 juta hingga Rp18,8 juta untuk membeli komik eksklusif konvensi dalam satu jam pertama saja, yang masing-masing berharga sekitar Rp300.000 hingga hampir Rp800.000.
Dia akan menghabiskan sekitar Rp6,2 juta Rp9,4 juta untuk mendapatkan tanda tangan pembuat komik, yang berkisar sekitar Rp100.000 hingga hampir Rp1.000.000.
Murillo juga akan mengeluarkan uang sekitar Rp31 juta hingga Rp47 juta untuk mendapatkan 40 hingga 60 komik yang memiliki peringkat tertentu, sekitar Rp15 juta untuk komik lainnya, dan sekitar Rp10 juta untuk pesta setelahnya dan makanan.
Untuk mendapatkan kembali sejumlah uang, dia berencana menjual sebagian hasil buruannya di eBay, begitu dia kembali ke rumah.
Pada 2018, ia mendapatkan Rp11 juta untuk komik bertanda tangan eksklusif yang dia beli dengan harga tak sampai Rp650.000 – sebuah kebiasaan yang membantu menambah pundi-pundi pada rekening banknya.
Murillo sudah menghadiri 10 hingga 12 comic cons setiap tahun di seluruh AS. “Anda harus menemukan cara menyisihkan uang untuk ini,” katanya.
Selain pekerjaan penuh waktunya sebagai spesialis implikasi dan manajer produk di sebuah perusahaan perangkat lunak, membantu klien belajar menggunakan program, dia juga mengantarkan makanan dengan UberEats.
“Hadiah dari saya untuk diri sendiri adalah pergi ke acara ini dan bersenang-senang, karena itulah gunanya bekerja.”
Jasmine Hayes: sekitar Rp7 juta untuk kostum Comic Con
Selama bertahun-tahun, teman-teman Jasmine Hayes bersikeras mengajaknya agar dia pergi ke New York Comic Con, tapi dia tidak pernah punya waktu, sampai Oktober lalu.
Hayes mengenakan kostum sebagai karakter DC Comics Poison Ivy. Dia mengaku jatuh cinta dengan acara tersebut saat dia melihat patung karakter anime Dragon Ball Z seukuran aslinya.
Hayes hadir pada Jumat dan Sabtu, mengenakan kostum berbeda – yang disebut cosplay – setiap hari. Namun, dia sangat berhati-hati dalam hal biaya, dan menyebut dirinya “pembeli yang selalu mengincar harga murah”.
Dia menumpuk kupon di pengecer kain besar, tempat dia membeli perlengkapan untuk membuat pakaiannya sendiri.
Kostum buatannya pada hari pertama sekitar Rp785.000 dan membutuhkan waktu 18 jam untuk membuatnya.
Di hari kedua, dia membeli kostum siap dengan harga sekitar Rp471.000 dari Amazon.
Tiket untuk konvensi sekitar Rp2,6 juta setelah biaya, pajak, dan pengiriman. Untuk menghemat uang, Hayes memilih tinggal di satu negara bagian di Connecticut.
Dia ingin menginap di hotel, tapi biayanya antara Rp7,8 juta hingga Rp15 juta, jadi dia akan naik kereta setiap hari. Jika digabungkan dengan angkutan umum dan Uber, biaya transportasinya di kisaran Rp2,1 juta.
Dia mengalokasikan Rp1,5 juta per hari untuk makanan, minuman, dan merchandise seperti manga, pakaian, dan karya seni. Dia membeli makanan di luar lokasi untuk menghindari mahalnya harga di pusat konvensi.
Selain itu, dia membeli kartu nama senilai Rp628.000 dengan kode QR media sosialnya untuk dibagikan.
Bagian favoritnya dari acara ini adalah bertemu dengan teman-teman cosplayer, yang bisa diajak bertukar foto dan stiker.
“Ketika Anda melihat bahwa mereka membangun sesuatu dari awal dan itu sangat besar atau sangat detail, Anda merasa, ‘Saya bisa mengapresiasi ini, dan saya menyukainya, dan saya senang Anda sangat menyukainya hingga melakukan banyak pekerjaan’, ” dia berkata.
Lisa Mancini: Sekitar Rp18 juta – Rp47 juta
Saat Lisa Mancini menghadiri New York Comic Con pertamanya pada 2022 lalu, dia sudah menjadi cosplayer berpengalaman.
Tadinya dia adalah “penggemar berat Halloween”, tetapi ketika dia mengetahui ada tempat di mana “orang-orang bisa berdandan lebih dari satu kali dalam setahun” dia langsung menyukainya.
Konvensi pertamanya adalah Fan Expo Kanada 2018, di mana dia mengenakan setelan Bowser lengkap dari Halloween sebelumnya: “Orang-orang minta berfoto dan memperlakukan saya seperti selebriti.”
Jumlah terbesar yang pernah dia habiskan untuk membeli merchandise di sebuah konvensi adalah snilai Rp1.000.000 di Fan Expo pertama itu.
Dia tidak menghabiskan banyak uang ketika tiba di konvensi – “Anda tidak akan menyuruh saya membeli air di sana” – tetapi dia mengalokasikan Rp785.000 – sekitar Rp1,5 juta untuk minuman dan makanan di luar tempat konvensi. Jika dia menginginkan merchandise, dia akan membelinya secara online.
Perjalanan dan penginapan adalah pengeluaran utama Mancini. Terbang bukanlah suatu pilihan karena dia membutuhkan ruang untuk melindungi kostumnya.
Dia memiliki kostum yang berbeda setiap hari, jadi dia dan tiga cosplayer lainnya yang berbasis di Toronto menyewa sebuah SUV dan berkendara selama delapan jam ke konvensi.
Per orang, biaya perjalanan Rp7,8 juta untuk sewa, senilai Rp1,1 juta untuk bahan bakar dan tol, dan Rp750 ribu untuk parkir.
Mereka berbagi kamar hotel di seberang tempat tersebut dengan biaya sekitar Rp4,3 juta per orang selama empat malam.
Namun, tidak seperti peserta lainnya, dia tidak mengeluarkan uang untuk membeli tiket, setelah mendapat tambahan dari temannya.
Kostumnya adalah pengeluaran terbesar. Pembuatannya membutuhkan waktu berminggu-minggu, dan mencakup banyak cat bodi, filamen printer 3D, resin, dan beberapa meter kain.
Tergantung pada kerumitannya, harganya berkisar antara Rp2,3 juta hingga dan Rp4,7 juta.
Dia mendapatkan energinya di konvensi, di mana anak-anak percaya bahwa dia adalah pahlawan super sejati, katanya.
“Apresiasi dari masyarakat secara langsung jauh lebih baik dibandingkan melalui internet.”