web3

Web3 membikin typical anyar musik berbasiskan NFT

Kejadian pemakaian berkaitan musik untuk tehnologi Web3 menimbun sejalan dengan adopsi industri. Dari mendemokratisasikan royalti hak lagu dan lisensi blockchain sampai perusahaan peninggalan seperti Sony Pertunjukan yang ajukan paten untuk musik nonfungible token (NFT) yang diautentikasi.

Sementara musik dansa electronic dan pop kelihatannya sangat menarik perhatian dalam soal musik NFT, mereka juga bikin ketidakcocokan di ruangan yang lebih tradisionil seperti sandiwara.

Seperti sama alat baru dan kebaruan yang lain, ada pembuat yang hidup dari hype. Ini kerap nampak dengan project NFT “shitcoin” dan pump-and-dump, yang ke-2 nya punyai nilai atau utilitas periode panjang yang kecil atau juga tak ada sama sekalipun.

Di saat NFT musik bertambah ternama, hype ikuti. Beberapa ratus project musik NFT banyak muncul di Twitter, membikin apa yang bisa disaksikan jadi nyaris subgenre musik NFT.

Revolusi musik berada pada sini

Persediaan: 4444
Harga mint:.11 ETH
Tanggal: Jumat 23/9 pic.twitter.com/d0iunVvwhV

— blocktones (@blocktones) 9 September 2022
Seluruh hype mengakibatkan pertanyaan: Apa yang lebih dahulu musik atau hasrat buat bikin musik NFT?

Cointelegraph bercakap dengan pembuat di industri musik NFT untuk jawab pertanyaan type ayam dan telur ini dan mendalami jenis baru ini.

Berkaitan: Beberapa pakar mengatakan bagaimana NFT musik dapat menambah pertalian di antara pembikin dan pecinta

Adrien Stern, CEO dan pendiri Reveel — basis share pemasukan Web3 untuk musikus — berkata sekarang NFT sebetulnya merusak jenis ketimbang membikinnya:

“NFT musik merupakan anti-genre. Kami memandang bisa lebih banyak keanekaan dan kebebasan berkreatifitas di NFT — seakan-akan seniman selanjutnya bebas berkreatifitas buat membikin dan tak menyamakan dengan algoritma.”
Sebelumnya NFT, gelombang seterusnya dari musikus internet merupakan membikin musik untuk viralitas dalam clip video pendek. “Tak ada kecurigaan kalau seniman udah dibebaskan secara inovatif oleh NFT. Mereka tidak kembali mesti menulis musik yang bisa berperan pada video TikTok dengan durasi 30 detik,” kata Stern.

Satu diantaranya contoh bisa disaksikan dengan musikus NFT Sammy Arriaga, yang menggunakan populasi internetnya di TikTok dan Twitter untuk menjajakan lebih pada 4.000 NFT musik.

Pria ini menyanyikan beberapa lagu sad boy piksel rn dan saya menggemarinya https://t.co/AIoxhTgRvN

— N1FTey (@N1FTey) 13 September 2022
Musikus NFT lain dan pembuat merk musik blockchain, Thomas “Pip” Pipolo, berkata terhadap Cointelegraph kalau selera artistiknya buat bikin musik ada sebelumnya perihal lain:

“Dorongan buat bikin musik dan selanjutnya gunakan NFT jadi alat artistik untuk punyai produk fakta untuk dipasarkan terhadap pecinta dan investor merupakan yang mendorong saya.”
Tapi, di saat bercakap perihal musik yang digembar-gemborkan untuk pembikinan NFT, Pipolo berkata musik yang baik merupakan musik yang baik, dan musik yang jelek merupakan musik yang jelek, baik itu di Web2 atau Web3:

“Apa yang menurut saya penting untuk diambil dari pemasaran musik yang ‘buruk’ atau ‘berkualitas lebih rendah’ ​​adalah kalau aktris menjajakan bisa lebih banyak ketimbang musik mereka.”
Keutamaan berada pada tehnologi yang memungkinkannya aktris untuk gunakan alat yang bisa dicapai seperti aktris Twitter untuk menjajakan individualitas dan narasi mereka sembari berikan bisa lebih banyak integritas terhadap pecinta pemilik dan peserta ketimbang cuma penganut. Pipolo berkata ini “Menambah lapangan permainan buat mereka yang punyai kebolehan akan tetapi tak punyai hubungan.”

web3

Pendiri merk rekaman Web3 Jeremy Fall menyuport pengakuan ini dan berkata itu tentunya bukan perihal hype. Ditambah lagi, buah pikirannya merupakan:

“Untuk menggunakan tehnologi supaya bisa membikin pengalaman tambahan sekitar musik yang tidak bisa dicapai orang awal kalinya.”

Fall berkata musikus selalu butuh masukkan banyak type seni ke karya mereka — visual, kemampuan, audio, dan video — dan alat Web3 baru ini memungkinkannya masalah ini.

Sepanjang hype, pada beberapa scenario sekitar musik, persetujuannya merupakan kalau itu dicapai dan alami. Musikus dan pembuat musik Web3 seperti Pipolo, Fall, dan Stern segalanya memandang musik NFT jadi dari hasil kebolehan sebetulnya dari tehnologi terdesentralisasi.

By Admin