Banjir juga merupakan salah satu masalah lingkungan krusial di Jakarta yang kerap menimbulkan bencana. Pemprov DKI Jakarta pun harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir di musim hujan yang akan datang. Biasanya dengan pengerukan 14 waduk, situ, dan embung. Namun, tentunya ada hal lain yang dioptimalkan untuk cara mengatasi banjir secara jangka panjang.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Pohon dan tanaman hijau dapat turut mencegah banjir, apalagi jika Anda tahu cara benar tanam pohon di rumah. Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Tanpa tanaman, air hujan kerap kali tidak menembus tanah secara dalam karena bebatuan yang menghalangi, sehingga jumlah air di permukaan semakin banyak dan meningkatkan potensi banjir. Dengan memiliki taman yang hijau dan asri,, Anda pun selangkah lebih maju untuk mencegah banjir.
Ingin punya rumah bebas banjir? Carilah yang lokasinya berada di dataran tinggi. Hunian di Kota Bandung status SHM bisa jadi pilihannya.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Membuat lubang biopori dan sumur resapan juga mengurangi potensi banjir karena air akan terserap ke tanah, terutama di lingkungan dengan permukaan tanah yang dilapisi dengan aspal secara dominan. Selain itu, langkah ini juga dapat meningkatkan jumlah air tanah di Jakarta yang kini kian menipis.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Sering kali masyarakat indonesia membuang sampah sembarangan terutama membuang sampah ke sungai, tentu hal ini akan memberikan dampak buruk di kemudian hari. Karena sampah yang menumpuk bisa menyebabkan terjadinya banjir saat curah hujan sedang tinggi. Pengelolaan sampah yang tepat bisa membantu mencegah dan cara mengatasi banjir.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Hal ini bertujuan agar saat terjadi hujan deras, tidak menimbulkan saluran air mampet yang justru berpotensi pada hadirnya banjir.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Yang utama adalah menjaga lingkungan sungai atau selokan, sungai sebaiknya dipelihara dengan baik. Jangan membuang sampah ke selokan. Sungai atau selokan jangan dijadikan tempat pembuangan sampah. Kuncinya, selalu jaga kebersihan lingkungan.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Saat ini semakin banyak warga yang membangun rumah di pinggir sungai, ada baiknya pinggiran sungai jangan di jadikan rumah penduduk karena menyebabkan banjir dan tatanan masyarakat tidak teratur.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Pohon yang telah ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu kemudian ditanam kembali tunas pohon yang baru. Hal ini ditujukan untuk regenerasi hutan dengan tujuan hutan tidak menjadi gundul.
9. Hindari Penebangan Liar
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Cara mengatasi banjir selanjutnya adalah hindari penebangan liar. Pasalnya, pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila Anda akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
10. Lapor Permasalahan Seputar Banjir Melalui Qlue
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Jangan ragu melaporkan saat Anda melihat hal-hal di jalanan atau sekitar rumah yang berpotensi menyebabkan genangan air atau banjir. Laporkan segera ke petugas yang berwenang melalui aplikasi Qlue. Laporan akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
11. Unduh Aplikasi Pantau Banjir
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Untuk mendapatkan update informasi terkait banjir khusus wilayah Jakarta, masyarakat dapat mengunduh aplikasi besutan tim Jakarta Smart City yang satu ini. Pantau Banjir dapat memetakan wilayah banjir di Jakarta secara real-time berdasarkan level ketinggiannya. Selain itu, melalui aplikasi tersebut Anda juga dapat mengetahui kondisi pintu air, pos pengamatan, dan pompa air di Jakarta.
12. Melestarikan Hutan
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Melestarikan hutan dengan mengurangi penggunaan tissue, kertas, dan berbagai hal yang menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya diyakini merupakan salah satu upaya jitu terkait cara mengatasi banjir.
Penyebab Terjadinya Banjir
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Hal apa saja menyebabkan banjir? Banyak situasi yang berbeda dapat menyebabkan banjir. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab banjir, diantaranya:
- Hujan deras
- Gelombang laut datang di pantai seperti gelombang badai
- Salju dan es yang mencair
- Bendungan atau tanggul jebol.
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Tak hanya itu, geografi juga dapat membuat suatu daerah lebih rentan terhadap banjir. Misalnya, daerah dekat sungai sering kali berisiko terkena banjir. Daerah perkotaan (daerah dekat kota) juga berisiko lebih tinggi terkena banjir karena atap menyalurkan curah hujan ke tanah di bawahnya, dan permukaan beraspal seperti jalan raya dan tempat parkir mencegah tanah menyerap air hujan.
Pegunungan atau bukit yang curam juga dapat meningkatkan risiko banjir di suatu daerah. Hujan atau pencairan salju yang mengalir di gunung dapat menyebabkan aliran sungai dan sungai naik dengan cepat. Faktanya, jika badai petir tetap ada di atas gunung, sungai kecil yang hanya sedalam 6 inci dapat membengkak menjadi sungai sedalam 10 kaki dalam waktu kurang dari satu jam.
Banjir yang parah disebabkan oleh kondisi atmosfer yang menyebabkan hujan lebat atau pencairan salju dan es yang cepat. Geografi juga dapat membuat suatu daerah lebih rentan terhadap banjir. Misalnya, daerah dekat sungai dan kota sering kali berisiko terkena banjir bandang.
Di Indonesia, juga terdapat berbagai faktor penyebab yang membuat adanya bencana banjir terjadi pada suatu kawasan.
Penebangan Hutan Liar
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Hutan memiliki fungsi sebagai daerah resapan air yang baik. Namun, dengan banyaknya penebangan pohon sembarangan oleh pihak tidak bertanggung jawab merusak hutan tersebut. Tidak ada lagi wilayah yang dapat menyerap air tersebut. Bencana yang bisa terjadi seperti tanah longsor dan juga banjir.
Pemanfaatan Lahan untuk Kepentingan Pribadi yang Berlebihan
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Banyak pihak tersebut berbuat sesuka hati menggunakan lahan yang tersedia untuk kepentingan pribadinya seperti membangun pabrik, membangun kelapa sawit, maupun bangunan pribadi. Bahkan, cara untuk mendapatkan lahannya tersebut kadang sangatlah tidak manusiawi seperti membakar hutan secara sengaja.
Dengan membakar hutan, maka dalam jangka panjang tanah yang ada tidak bisa lagi dikembalikan kesuburannya dan tidak dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman. Jika hal ini sudah terjadi, maka air yang ada di dalam tanah akan dengan mudah meluap ke permukaan.
Efek dari Rumah Kaca
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Efek rumah kaca merupakan dampak negatif dari berbagai kegiatan manusia seperti membakar sampah, penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan polusi kendaraan, hingga asap yang dikeluarkan pabrik industri yang lama kelamaan dapat merusak lapisan ozon.
Sampah yang Dibuang Sembarangan
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Sampah yang dibuang sembarangan semakin lama menumpuk karena banyaknya penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, hingga masker sulit untuk didaur ulang. Jika sampah ini terus menerus menumpuk maka aliran air yang ada akan tersumbat yang membuat tekanan air tersebut semakin besar. Sehingga volume air yang ada akan semakin deras yang dapat menyebabkan adanya air berlebih.
Membangun Pemukiman di Tepi Kali
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Dengan adanya pemukiman di tepi kali maupun sungai ini, seringkali membuat aliran sungai yang menjadi lebih sempit dan tanah yang dijadikan pemukiman tersebut akan rentan bencana tanah longsor
Siklus Penanggulangan Banjir
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Cara mengatasi banjir dengan penanggulangan seyogyanya sudah dilakukan secara bertahap. Mulai dari pencegahan sebelum banjir (prevention), penanganan saat banjir (response/intervention), dan pemulihan setelah banjir (recovery).
Keseluruhan tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan. Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle). Tahapan itu dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan (prevention) sebelum bencana banjir terjadi kembali.
1. Pencegahan
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai (
in-stream) sampai wilayah dataran banjir (
off-stream), dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.
2. Penanganan
Cara Mengatasi Banjir dan Penyebabnya Setelah pencegahan dilaksanakan, dirancang pula tindakan penanganan (response/intervention) pada saat bencana banjir terjadi. Tindakan penanganan bencana banjir, antara lain pemberitahuan dan penyebaran informasi tentang prakiraan banjir (flood forecasting information and dissemination), tanggap darurat, bantuan peralatan perlengkapan logistik penanganan banjir (flood emergency response and assistance), dan perlawanan terhadap banjir (flood fighting).
3. Pemulihan
Cara Mengatasi Banjir dan PenyebabnyaPemulihan setelah banjir dilakukan sesegera mungkin, untuk mempercepat perbaikan agar kondisi umum berjalan normal. Tindakan pemulihan, dilaksanakan mulai dari bantuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, perbaikan sarana-prasarana (aftermath assistance and relief), rehabilitasi dan adaptasi kondisi fisik dan non-fisik (flood 5 adaptation and rehabilitation), penilaian kerugian materi dan nonmateri, asuransi bencana banjir (flood damage assessment and insurance), dan pengkajian cepat penyebab banjir untuk masukan dalam tindakan pencegahan (flood quick reconnaissance study).
Anda tidak perlu pusing! Simaklah video yang informatif berikut ini untuk mempelajari cara menyelesaikan sengketa tanah dengan mudah!