Denmark Open 2022: Fajar/Rian juara, Kevin/Marcus harus perpanjang puasa raih piala
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bermain cemerlang dan menjuarai sektor ganda putra turnamen Super 750 Denmark Open 2022, setelah di babak final menundukkan rekan senegara, Kevin Sanjaya Sukalmujo/Marcus Fernaldi Gideon.
Beritamilenial– Laga final di Odense berlangsung sangat ketat dan berakhir dengan 21-19 dan 28-26 untuk kemenangan Fajar/Rian.
Ini adalah gelar juara turnamen Super 750 yang pertama bagi Fajar/Rian, turnamen tertinggi kedua di ajang tur dunia BWF. Sementara bagi Kevin / Marcus kegagalan menjadi juara membuat mereka harus menunggu lebih lama untuk meraih piala.
Terakhir kali, Kevin/Marcus juara di Indonesia Open di Bali pada November 2021.
Fajar mengungkapkan kemenangan atas Kevin/Marcus, mantan pasangan nomor satu dunia, tak lepas dari rasa kepercayaan diri yang besar.
“Kami berdua lebih yakin dengan pola permainan kami, kami juga memaksimalkan persiapan. Kami merasa lebih percaya diri, tidak hanya menghadapi Kevin/Marcus, tetapi juga menghadapi pemain-pemain lain di turnamen di Eropa,” kata Fajar kepada wartawan BBC News Indonesia, Mohamad Susilo.
Pasangan Fajar/Rian sempat dinilai sulit meraih prestasi mengesankan di tengah konsistensinya Kevin/Marcus, juga pasangan veteran Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, serta meroketnya pasangan-pasangan muda di Pelatnas.
Duo muda Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bahkan menjuarai All England 2022.
“Ya, kami tetap sabar menunggu [untuk mencatat prestasi bagus], tetapi juga percaya dengan proses. Yang penting kami tetap punya keinginan untuk menjadi yang terbaik,” kata Fajar.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengatakan dari beberapa ganda putra yang dikirim ke Denmark, Fajar/Rian diakui yang paling siap.
“Banyak yang meragukan kemampuan mereka, banyak yang mengatakan tak mungkin menang di turnamen besar, tetapi saya bilang ini hanya soal waktu. Dan sekarang bisa menjuarai super 750. Ke depan saya kira mereka bisa juara super 1.000 karena musuhnya sama, itu-itu juga, jadi tinggal tunggu waktu saja,” kata Herry.
“Kualitas konsentrasi, fokus, dan pola permainan mereka jauh lebih baik, mereka juga sangat percaya diri sekarang,” imbuhnya.
Mengomentari kekalahan di laga final, Marcus mengatakan lawan memang tampil lebih hebat.
“Pada poin-poin terakhir kami kurang beruntung, [padahal] kami bermain ketat … mereka lebih daripada kami, terlebih mereka juga sekarang pasangan yang sangat tangguh,” kata Marcus.Pengakuan yang sama disampaikan Kevin. “Mereka sangat baik, cukup tenang dan itu menyulitkan kami,” kata Kevin.
Kevin/Marcus — yang lebih dikenal dengan sebutan Minions — maju ke final dengan menyingkirkan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Laga melawan juara dunia 2021 itu dituntaskan Kevin/Marcus dengan 21-17, 13-21, dan 21-17.
Sebelum laga final, Kevin mengatakan ia dan lawan punya peluang yang sama untuk juara.
“Semua pemain [yang masuk final] punya kans yang sama untuk juara. Peluangnya sama. Fifty fifty lah,” kata Kevin.
“Semua yang masuk final, pasti yang terbaik. Senang bisa masuk final lagi, semoga mendapatkan yang lebih baik di laga final,” tambah Kevin.
Laga semifinal Kevin / Marcus melawan Chia / Soh berlangsung ketat
Unggul di game pertama, Kevin/Marcus dipaksa melepas game kedua, sebelum akhirnya menang di game penentuan.
“Tak gampang memenangkan laga semifinal. Tadi di game kedua, [kami kalah karena] lawan main bagus, mereka tampil lebih menekan,” kata Marcus, yang belum lama pulih dari cedera.
“Kami harus fokus, harus yakin, dan untungnya di game ketiga kami bisa membalikkan keadaan,”. katanya.
Pemain Malaysia, Aaron Chia mengatakan kemenangan Kevin/Marcus ditentukan oleh ketenangan dan keyakinan diri di poin-poin penting. “Mereka lebih percaya diri, lebih berani,” kata Chia.
Kevin/Marcus terakhir kali juara di turnamen Indonesia Open 2021 yang dihelat di Bali bulan November. Setelah itu, Marcus menjalani operasi kaki.
Di luar hal teknis, hubungan Kevin dan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi sempat bermasalah, meski masalah itu sekarang dinyatakan sudah selesai.
Minions juga saat ini tak lagi menempati pasangan ganda putra nomor satu dunia, setelah memegang predikat tersebut selama empat tahun lebih.
Fajar/Rian tak mengira lolos ke final
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos ke final setelah menundukkan pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, 21-16 dan 22-20.
Bagi Fajar/Rian, ini adalah final yang kedelapan tahun ini.
“Sangat senang, [tetapi] ini bukan akhir, kita ingin yang terbaik di sini, semoga bisa terwujud di final,” kata Fajar seusai laga semifinal.
Di set kedua semifinal, Fajar/Rian sempat tertinggal lumayan jauh, tetapi lawan bisa dikejar.
“Saat tertinggal 8-13, kami tak mau menyerah, pelatih juga beri instruksi jangan menyerah. [Yang kami lakukan adalah] mengontrol pertandingan, coba dapatkan poin demi poin, dan akhirnya bisa mengejar,” kata Fajar.
Rian mengatakan sebenarnya ia tak memperkirakan bakal bisa melangkah hingga ke babak final.
“Tak menyangka karena kami tahu semua lawan pasti ingin menjadi juara, memang tergantung siapa yang lebih siap di lapangan. Kita tak mau lengah, harus fokus di setiap pertandingan,” kata Rian.
Kedua pasangan ini terakhir kali saling bertemu di Prancis Open 2021 dan saat itu Fajar/Rian menelan kekalahan.
“Semoga di final kami bisa memberikan yang terbaik … sudah disiapkan, kami melihat video permainan mereka dan juga menyiapkan mental,” tambah Fajar.Sebelumnya, sepanjang tahun 2022 ini, Fajar/Rian lolos ke final turnamen Swiss Open, Korea Open, Thailand Open, Indonesia Masters, Malaysia Open, Malaysia Masters, dan Singapore Open.
Dari tujuh final ini, Fajar/Rian tiga kali menjadi juara, yaitu di Swiss Open, Indonesia Masters dan Malaysia Masters.