Satelit SS-1

Satelit SS-1 Satelit nano hasil putera bangsa, Surya Satellite (SS-1) sukses melaju ke luar angkasa dengan menumpang roket Falcon 9 CRS-26, punya perusahaan SpaceX, Elon Musk.

Satelit itu dapat ke arah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dijumpai, roket itu bawa lebih kurang 2.630 kg muatan buat visi studi, fitur keras, serta peralatan awak.

Ditulis dari account Instagram @brin_indonesia, roket menjalankan visi bawa muatan tergolong satelit SS-1. Penyeluncuran sempat terlambat kemarin karena aspek cuaca yang tidak memberikan dukungan Kaum Millenial !

Roket Elon Musk Satelit SS-1 Buatan Indonesia

Satelit

“Visi ini sendiri yaitu Automatic Packet Reporting Sistim yang memiliki fungsi jadi media komunikasi lewat satelit berbentuk text singkat. Tehnologi ini bisa diciptakan buat mitigasi petaka, pengawasan jarak jauh, dan komunikasi genting.” tuliskan account Instagram @brin_indonesia.

Dilansir dari account Instagram Instansi Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang sekarang diambilalih BRIN, roket itu “sukses mendekat (docking) secara otomasi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), pada 27 November 2022, jam 07:39 AM (EST).”

Satelit SS-1 sendiri dapat dipakai sebagai tempat komunikasi untuk semua laboratorium kampus, perusahaan, sampai radio yang menyebar di semua lokasi Indonesia.

Satelit SS-1

Satelit bisa pula dipakai sebagai media komunikasi Automatic Packet Reporting Sistem (APRS) pada kondisi genting, ialah komunikasi yang berupa text singkat.

Dengan APRS, satelit bisa digunakan menjadi alat mitigasi tragedi, pencarian status mobil, orang jalan kaki, perahu nelayan, pengamatan jarak jauh, komunikasi krisis, sampai sambungan internet (hotspot) di rimba.

SS-1 Buatan Indonesia Berhasil Terbang

Penyeluncuran satelit SS-1 ini bisa menjadi sebuah kebanggan untuk orang Indonesia, karena satelit SS-1 sebagai satelit pertama-kali yang diperkembangkan oleh anak muda di Indonesia.

Satelit SS-1 diperkembangkan oleh Kampus Surya yang disarani dan disupervisi oleh Pusat Analisis Technologi Satelit dari BRIN.

Project penyeluncuran roket lantas memperoleh bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan beberapa faksi yang lain.

Satelit

Sesudah tiba di ISS, seterusnya bakal dilaksanakan setting fitur lunak. Tentang hal deployment satelit SS-1 sendiri dapat dijalankanpada Januari 2023 kedepan memakai modul Kibo punya Japan Aerospaces Exploration Agen (JAXA).

Selanjutnya, satelit nano (cubesat) ini bakal melalui daerah Indonesia 4-5 kali dalam satu hari dalam ketinggian 400-420 km di atas Bumi dengan inklinasi 51,6 derajat.

Selesai sukses melesat ke antariksa, ORRPA menyebutkan cara selanjutnya yang bakal dijalankan SS-1 yakni deployment dari modul Kibo punya Japan Aerospace Exploration Agen (JAXA) dari ISS oleh astronot yang diagendakan di tengah Januari 2023.

Selanjutnya, penyeluncuran satelit nano SS-1 disebut yaitu peristiwa buat industri antariksa tanah air sebab jadi satelit pertama-kali yang diperkembangkan secara berdikari oleh anak muda Indonesia.

By Admin